Rabu 28 Jun 2023 11:57 WIB

Putin Siapkan Investigasi Keuangan untuk Prigozhin

Putin berharap Wagner tidak mencuri apapun atau mencuri tidak terlalu banyak

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kelompok tentara bayaran Wagner dibiayai penuh dari anggaran negara
Foto: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kelompok tentara bayaran Wagner dibiayai penuh dari anggaran negara

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menyiapkan panggung untuk tuduhan kesalahan keuangan pada pemilik tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin. Dakwaan ini ditunjukan terhadap organisasi afiliasi yang dimiliki oleh mantan sekutunya itu.

Putin mengatakan pada sebuah pertemuan militer,  Grup Concord Prigozhin memperoleh 80 miliar rubel dari kontrak untuk menyediakan makanan bagi militer. Wagner pun telah menerima lebih dari 86 miliar rubel pada tahun lalu untuk gaji dan barang-barang tambahan.

Baca Juga

Menurut Putin, pihak berwenang akan memperhatikan kontrak Concord dengan cermat. “Saya harap saat melakukan itu mereka tidak mencuri apa pun, atau mencuri tidak terlalu banyak,” katanya.

Putin mengatakan, selalu menghormati para pejuang Wagner, tetapi faktanya kelompok itu dibiayai penuh dari anggaran negara. Padahal Prigozhin mengatakan awal tahun ini, bahwa dia selalu membiayai Wagner tetapi mencari pembiayaan tambahan setelah perang dimulai di Ukraina.

Selama bertahun-tahun, Prigozhin menikmati kontrak katering yang menguntungkan dengan pemerintah Rusia. Polisi yang menggeledah kantornya di St. Petersburg pada 24 Juni mengatakan, mereka menemukan empat miliar rubel di dalam truk. Dia mengatakan uang itu dimaksudkan untuk membayar keluarga tentara.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak akan mengungkapkan rincian tentang kesepakatan Istana Kremlin dengan Prigozhin dalam meredam pemberontakan. Dia mengatakan, Putin telah memberikan jaminan tertentu yang bertujuan untuk menghindari skenario terburuk.

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement