Selasa 04 Jul 2023 14:51 WIB

Palestina Menegaskan tak akan Kibarkan Bendera Putih 

Palestina menyeru komunitas internasional menghentikan aksi diam yang memalukan.

Asap membubung selama operasi militer Israek di Jenin, Tepi Barat, Senin, 3 Juli 2023.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Asap membubung selama operasi militer Israek di Jenin, Tepi Barat, Senin, 3 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmud Abbas menangguhkan kontak dan koordinasi keamanan dengan Israel. Keputusan ini merespons serangan pasukan Israel terhadap kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, yang menewaskan sepuluh warga palestina. 

Abbas menempuh kebijakan ini setelah rapat kabinet di Ramallah, Tepi Barat. Ia telah beberapa kali menangguhkan sementara kontak dengan Israel untuk merespons kekerasan yang dilakukan Israel. Palestina juga meminta dunia internasional tak bungkam atas aksi Israel di Jenin. 

‘’Pemimpin Palestina menghentikan semua kontak dan pertemuan dengan Israel dan menyetop koordinasi keamanan merespons agresi mereka di Jenin,’’ kata juru bicara kantor kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh, seperti dilansir Anadolu, Senin (3/7/2023)

Ia menambahkan, semua komitmen dan kesepakatan dengan Israel yang dicapai di perundingan Aqaba dan Sharm El Sheikh tak lagi berlaku. Perundingan itu digelar pada 26 Februari dan 19 Maret lalu untuk meredam ketegangan di seluruh wilayah Palestina. 

Sebelumnya, Palestina mengecam aksi militer Israel sebagai kejahatan perang baru. Rudeineh menyatakan apa yang dilakukan pemerintahan pendudukan terhadap Jenin dan kamp pengungsi di sana merupakan kejahatan perang terhadap warga Palestina. 

‘’Rakyat Palestina tak akan menyerah atau mengibarkan bendera putih tetapi akan tetap berdiri di tanah mereka menghadapai agresi brutal hingga penjajah dikalahkan dan kemerdekaan diraih,’’ kata Rudeineh menegaskan. 

Serangan militer Israel menyebabkan delapan warga Palestina meninggal dunia. ‘’Kejahatan yang dilakukan Israel dan pemukim ilegal tak akan menciptakan keamanan dan stabilitas bagi mereka kecuali rakyat Palestina mendapatkan keamanan.’’

Ia menyeru kepada komunitas internasional, "Hentikan aksi diam yang memalukan dan segera bertindak serius agar Israel menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina.’’ Mereka harus bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan. 

AS menyatakan memantau yang terjadi di Jenin dan mereka tak mempermasalahkannya. ‘’Kami mendukung keamanan Israel dan hak mereka membela rakyatnya melawan Hamas, Jihad Islam, dan kelompok teroris lainnya,’’ ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. 

Serangan Israel ke Jenin hanya beberapa hari setelah para pemimpin Hamas dan Jihad Islam yang berbasis di Gaza, yaitu Ziad Nakhalah dan Ismail Haniyeh mengunjungi Iran dan melakukan pembicaraan dengan serangkaian tokoh Iran.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement