REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kamp pengungsi Jenin menjadi rumah bagi para pejuang yang membentuk sebuah kelompok perlawanan Palestina, terutama dalam satu tahun terakhir. Dilaporkan Aljazirah, ratusan pejuang bergabung di bawah panji Brigade Jenin, yang terdiri dari para pejuang dari beberapa faksi bersenjata. Pejuang dari kelompok Jihad Islam Palestina, Fatah dan Hamas juga diduga aktif di Jenin.
Peningkatan jumlah pemuda Palestina telah mengangkat senjata melawan Israel. Mereka menghadapi meningkatnya operasi militer Israel dan upaya untuk memperluas pemukiman ilegal di Tepi Barat. Bersamaan dengan Gaza, Jenin kini menjadi simbol utama perlawanan Palestina.
Brigade Jenin hanyalah salah satu kelompok yang baru muncul. Mereka menunjukkan kekecewaan yang meningkat terhadap Otoritas Palestina dan frustrasi terhadap pendudukan Israel yang sedang berlangsung.
Salah satu tujuan utama serangan Israel di Tepi Barat selama dua tahun terakhir adalah menghancurkan kelompok-kelompok perlawanan baru Palestina. Serangan Israel ini merupakan bagian dari operasi yang disebut "Break the Wave".
Israel telah meluncurkan salah satu serangan terbesarnya di wilayah pendudukan Tepi Barat, Senin (3/7/2023). Serangan ini menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina di kamp pengungsi di Kota Jenin dan melukai puluhan lainnya.