REPUBLIKA.CO.ID, JENIN – Warga Jenin kembali ke kamp pengungsian yang sebelumnya digempur militer Israel. Pada Selasa (4/7/2023) tengah malam, pasukan Israel memutuskan meninggalkan Jenin, mengakhiri serangan yang dimulai sehari sebelumnya.
Sebagian warga, mempersiapkan pemakaman, memberikan penghormatan kepada mereka yang meninggal akibat senjata pasukan Israel. Lainnya, beres-beres, memperbaiki berbagai kerusakan di kamp yang berusia 75 tahun itu.
Jalan setapak rusak dan bergelombang akibat dilalui kendaraan berat seperti buldoser dan kendaraan lapis baja. Akibat lainnya, pipa air pecah membuat air mengucur ke mana-mana. Selokan berisi puing-puing reruntuhan. Mereka harus membersihkan sisa-sisa kerusakan ini.
‘’Mereka tak mendapatkan apa yang diinginkan. Anak-anak muda kami baik-baik saja, keluarga, dan juga kamp kami,’’ kata Mutasem Estatia, ayah enam anak, Rabu (5/7/2023). Dalam dua malam serangan Israel kamp Jenin, ia menyingkir dari sana, menyelamatkan diri.
Sebanyak 12 remaja laki-laki meninggal dalam serangan itu. Lima di antaranya terkonfirmasi dari Hamas atau Jihad Islam. Sejumlah lainnya terluka. Militer Israel yang juga kehilangan satu tentaranya karena tewas, mengeklaim hanya menyasar kombatan.
Pasukan Israel juga menahan sekitar 150 yang dianggap militan dan menghancurkan senjata mereka serta ranjau jalan. Termasuk, senjata yang ditemukan di bawah sebuah bangunan masjid.
‘’Ada 12 syahid dan kami bangga atas mereka tetapi kami lebih berharap kerusakan daripada kematian mereka,’’ Estatia. Israel kemungkinan akan kembali ke Jenin dan wilayah lainnya di Tepi Barat dengan tujuan yang sama.
‘’Saya nyatakan dengan jelas, aksi luas di Jenin ini bukan sekali,’’ kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Channel 14 TV, Senin (3/7/2023). Ini merupakan awal yang menjadi aksi berkelanjutan untuk mengontrol wilayah Tepi Barat.
Dengan demikian, kata dia, tak ada tempat yang aman bagi kelompok perlawanan. Menyusul mundurnya pasukan Israel pada Selasa tengah malam, roket-roket dari Gaza beterbangan menuju wilayah Israel. Namun roket tersebut berhasil ditembak jatuh pasukan Israel.
Hamas juga membalas kekerasan Israel di Jenin dengan menabrakkan mobil ke trotoar di Tel Aviv. Pelaku juga menikam sejumlah korban. Delapan orang terluka. Hamas menyatakan pelaku merupakan salah satu anggotanya.
‘’Kami sampaikan kepada musuh, masa ketika kalian melakukan agresi kepada rakyat kami tanpa balasan telah berlalu. Hari ini, Jenin memberi pelajaran mengenai perlawanan,’’ kata pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan.