Angkatan Laut AS menyatakan terus memantau situasi perairan internasional termasuk kapal yang melakukan penyelundupan termasuk BBM dan memutuskan tak campur tangan. Terkait penahanan tanker, mereka menyatakan informasi yang sama.
Menurut mereka, Garda Revolusi Iran menahan paks kapal komersial di perairan internasional, Teluk Persia, yang kemungkinan terlibat dalam penyelundupan. US Navy’s Fifth Fleet yang berbasis di Bahrain menyatakan, mengamati situasi dan tak merespons lebih jauh.
‘’Pasukan AS tetap siaga dan siap melindungi hak navigasi lalu lintas maritik di perairan Timur Tengah yang penting ini,’’ kata juru bicara US Fifth Fleet, Tim Hawkins.
Data perusahaan analisis, Vortexa menyatakan, selama ini sekitar seperlima pasokan minyak mentah dan produk minyak dunia melalui rute Selat Hormuz, pos pemeriksaan yang terletak antara Iran dan Oman.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, AS dan Iran saling tuding sebagai pihak di balik serangkaian insiden di perairan tersebut. Rabu lalu, Angkatan Laut AS mencegah Iran menahan dua tanker komersial di Teluk Oman.
Iran menegaskan, itu dilakukan untuk menahan satu kapal tanker setelah mereka bertabrakan dengan kapal Iran. Mei lalu Iran juga menahan dua tanker termasuk kapal Advantage Sweet berbendera Marshall Islands yang disewa perusahaan minyak AS, Chevron.