Sabtu 08 Jul 2023 15:51 WIB

AS Musnahkan Stok Senjata Kimia Terakhirnya

Pada akhir Perang Dingin, AS memiliki 30 ribu ton senjata kimia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Seorang kru senjata kimia AS memeriksa sampel dari roket M55
Foto: U.S ARMY
Seorang kru senjata kimia AS memeriksa sampel dari roket M55

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah memusnahkan stok senjata kimia terakhirnya, yakni roket yang diisi agen saraf GB. Proses penghancuran dilakukan di Blue Grass Army Depot, Kentucky. Pada akhir Perang Dingin, AS memiliki 30 ribu ton senjata tersebut.

Senjata yang dihancurkan di Kentucky adalah yang terakhir dari 51 ribu roket M55 berisi agen saraf GB, yakni racun mematikan yang juga dikenal sebagai sarin. Roket tersebut telah disimpan di depot militer AS sejak tahun 1940-an.

Baca Juga

"Senjata kimia bertanggung jawab atas beberapa episode kematian manusia yang paling mengerikan. Meskipun penggunaan agen mematikan ini akan selalu menodai sejarah, hari ini bangsa kita akhirnya memenuhi janji kita untuk membersihkan gudang senjata kita dari kejahatan ini,” kata pemimpin Partai Republik di Senat AS, Mitch McConnell, Jumat (7/7/2023).

Menurut beberapa pakar militer, dengan penghancuran roket-roket itu, AS secara resmi menggarisbawahi bahwa senjata jenis tersebut tidak lagi dapat diterima di medan perang. Washington pun dinilai mengirim pesan ke beberapa negara yang belum bergabung dalam Chemical Weapons Convention.

Di bawah Chemical Weapons Convention, AS memiliki tenggat waktu hingga 30 September 2023 untuk memusnahkan sisa senjata kimia yang dimilikinya. Konvensi itu diikuti 193 negara dan mulai berlaku pada 1997.

Senjata kimia pertama kali digunakan dalam peperangan modern pada Perang Dunia I. Diperkirakan sedikitnya 100 ribu orang tewas pada era itu akibat senjata kimia. Meskipun penggunaannya kemudian dilarang oleh Konvensi Jenewa, negara-negara terus menimbun senjata sampai perjanjian menyerukan penghancurannya.

Sebelumnya AS sudah pernah melakukan penghancuran atau pemusnahan persediaan senjata kimia miliknya. Pada 2016, para pekerja di Army Pueblo Chemical Depot, memulai proses pemusnahan senjata kimia milik Negeri Paman Sam. Pada 22 Juni lalu, mereka menyelesaikan misi menetralkan seluruh gudang yang berisi sekitar 2.600 ton agen blister mustard. Proyektil dan mortir terdiri dari sekitar 8,5 persen dari persediaan senjata kimia asli AS sebanyak 30.610 ton agen.

Penghancuran stok senjata kimia meredakan kekhawatiran para pemimpin sipil di Colorado dan Kentucky. Kecemasan selalu ada di benak mereka. “(Senjata) yang ada di sana bukanlah ancaman. (Tapi) Anda selalu bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi dengan mereka (senjata-senjata tersebut)," ujar Wali Kota Pueblo Nick Gradisar.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement