REPUBLIKA.CO.ID, OSTELSHEIM – Seorang pengungsi Suriah mencatatkan sejarah setelah ia dilantik menjadi wali kota di Jerman. Dia bernama Ryyan Alshebl, resmi menjadi Wali Kota Ostelsheim pada Jumat (7/7/2023) malam waktu setempat. Kota ini berjarak sekitar 30 km dari Stuttgart.
Alshebl, kini 29 tahun, meninggalkan negaranya, Suriah delapan tahun lalu karena dilanda perang saudara. Aljazirah memberitakan pada Sabtu (8/7/2023), April lalu warga komunitas Swabia berjumlah 2.500 orang itu, memilih Alshebl wali kota baru dengan suara 55,4 persen.
Meski merupakan anggota Partai Hijau, dalam pemilihan wali kota ini, Alshebl ia maju sebagai calon independen. Ia menyatakan kampanye selama proses pemilihan berlangsung positif dan akhirnya meraih suara mayoritas absolut, mengalahkan dua kandidat lainnya.
Terpilih dan dilantiknya pengungsi asal Suriah ini tak menjadi masalah. The Young Mayors Network in Germany menegaskan, tak mempedulikan asal-usul wali kota baru yang merupakan pengungsi dan menjadi wali kota di Jerman.
Sebelumnya, menurut asosiai kota di Distrik Baden-Wurttemberg tak ada warga keturunan Suriah yang mencalonkan diri sebagai wali kota di wilayah tenggara Jerman tersebut. ‘’Ini negara liberal. Siapapun yang siap berbuat sesuatu di sini bisa mendapatkan kesempatan itu,’’ kata Alshebl kepada Reuters, April lalu.
Alshebl memiliki kisah perjalanan yang berliku. Ia tiba di Jerman saat berusia 21 tahun bersama sekelompok rekannya. Ia merupakan salah satu dari ratusan ribu pengungsi yang meninggalkan Suriah saat Kanselir Angela Merkel membuka perbatasan negaranya pada 2015.
Menurut pemberitaan kantor berita Pemerintah Jerman, Deutsche Welle (DW), saat itu wali kota baru tersebut menempuh perjalanan dengan mengarungi Laut Mediterania hingga kemudian berakhir di Jerman. Ia meninggalkan negara saat dilanda perang saudara.