REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare tiba di Cina pada Ahad (9/7/2023). Ini merupakan kunjungan pertama Sogavare sejak mencapai kesepakatan keamanan dengan Beijing.
Sogavare mengatakan, kedatangannya ke Cina bertujuan untuk membahas investasi infrastruktur di Kepulauan Solomon. Dia mengatakan, ada kebutuhan infrastruktur di pulau-pulau di luar Ibu Kota Honiara yang sangat mendesak. Sogavare berjanji untuk tetap bersikap netral di tengah meningkatnya ketegangan Cina-AS.
Dia mengatakan, kunjungannya mengutamakan kebutuhan dan pembangunan bangsanya. "Kami ingin tetap netral karena bukan kepentingan rakyat dan negara kami untuk memihak, dan menyelaraskan diri dengan kepentingan yang bukan kepentingan kami. Kepentingan nasional kami adalah pembangunan," ujar Sogavare.
Raksasa telekomunikasi Cina, Huawei, sedang membangun jaringan seluler yang dibiayai oleh pinjaman bank EXIM Cina senilai 66 juta dolar AS. Hal ini memicu kekhawatiran komite parlemen tentang beban utang, dan sebuah perusahaan negara Cina akan membangun kembali pelabuhan Honiara.
Dalam perjalanan selama seminggu yang dibiayai oleh Beijing, Sogavare akan membuka kedutaan negara, bertemu dengan perusahaan Cina, dan mengunjungi Jiangsu dan Guangdong. "Hubungan itu terus berkembang dan berkembang, sebuah bukti hubungan yang serius," kata pernyataan kantor kepresidenan.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, Cina dan Kepulauan Solomon telah berkontribusi pada perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan. Para pemimpin kedua negara akan membahas masalah internasional dan regional.
Dalam wawancara televisi lokal, Sogavare mengatakan Kepulauan Solomon bergantung pada bantuan dari Australia. Tetapi Kepulauan Solomon mengubah kebijakan luar negerinya untuk mencari peluang dengan Cina, serta India dan negara-negara Teluk.
Sogavare berkuasa pada 2019, mengalihkan hubungan diplomatik negara dari Taiwan ke Beijing.
Honiara akan menjadi tuan rumah pesta olah raga Pacific Games pada November. Cina telah membangun stadion, memberi nasihat tentang keamanan, dan akan melatih 80 atlet Kepulauan Solomon yang tiba di Cina minggu ini.
"Waktunya adalah tentang Pertandingan Pasifik, para atlet dikirim, dan menunjukkan rasa terima kasih, ini teater domestik dari kebijakan luar negeri Cina," kata Graeme Smith, pakar urusan Pasifik di Universitas Nasional Australia.
"Sogavare akan dipuja sebagai negara kecil yang berani melawan AS dan melawan Australia," ujar Smith.
Kepulauan Solomon memiliki salah satu hubungan terdekat dengan Cina di kawasan Pasifik. Direktur Program Kepulauan Pasifik Lowy Institute, Meg Keen mengatakan, melalui Pasific Games dan pemilu yang akan datang, Sogavare akan mencari sumber daya untuk keuntungan nasional dan politik.
"Ini bukan permainan zero-sum. Sogavare akan memanfaatkan persaingan geopolitik untuk juga menerima bantuan dari AS dan Jepang," ujar Keen.