REPUBLIKA.CO.ID, RIGA -- Edgars Rinkevics secara resmi dilantik sebagai presiden Latvia pada Sabtu (8/7/2023). Rinkevics menjadi kepala negara gay pertama di Uni Eropa.
Rinkevics sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri sejak 2011. Pada Mei, Rinkevics dipilih oleh parlemen Latvia untuk menjadi presiden dalam pemungutan suara putaran ketiga. Dalam pidato pengukuhannya, Rinkevics berjanji untuk terus mendukung upaya Ukraina melawan Rusia. Selain itu, Rinkevics juga mendorong kesetaraan dan mengatasi kesenjangan sosial dalam masyarakat.
"Selama masa kepresidenan saya, saya akan membela penciptaan Latvia yang modern dan kuat, untuk Latvia yang legal dan adil, untuk kesejahteraan rakyat, untuk masyarakat yang inklusif dan terhormat," ujar Rinkevics, dilaporkan BBC, Sabtu (8/7/2023).
Latvia's new president Edgars Rinkēvičs is the first openly gay head of state of a European Union nation pic.twitter.com/4yTEwfWnWt
— Reuters (@Reuters) July 9, 2023
Rinkevics menggantikan Egils Levits yang menjabat sebagai presiden selama empat tahun. Rinkevics akan mewakili Latvia pada KTT NATO di Vilnius, Lithuania. Latvia adalah salah satu dari tiga negara Baltik, termasuk Lituania dan Estonia, yang bergabung dengan Uni Eropa pada 2004 setelah melepaskan diri dari Uni Soviet pada awal 1990-an.
Pada umumnya, posisi presiden adalah seremonial. Namun, presiden Latvia dapat memveto undang-undang dan menyerukan referendum.
Uni Eropa pernah memiliki kepala pemerintahan gay, tetapi tidak pernah memiliki kepala negara gay. Mantan perdana menteri Belgia, Elio di Rupo adalah kepala pemerintahan gay pertama di Uni Eropa.
Rinkevics pertama kali mengakui bahwa dirinya gay pada 2014. Sejak itu, dia telah menjadi pendukung vokal hak-hak LGBT. Perkawinan sesama jenis adalah ilegal di Latvia. Namun, pengadilan konstitusi negara itu mengakui hubungan sesama jenis tahun lalu.