Senin 10 Jul 2023 16:33 WIB

Setelah Perlawanan Jenin, Biden Sebut Pemerintah Palestina tak Lagi Punya Kredibilitas

Israel akan bekerja untuk mencegah bubarnya Otoritas Palestina.

Mobil rusak dan puing-puing di jalan setelah serangan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, (5/7/2023).
Foto:

Dibentuk 30 tahun lalu, sebagai bagian dari kesepakatan damai sementara dengan Israel, popularitas Pemerintah Palestina menurun di tengah tudingan korupsi, tidak kompeten. Dari kalangan oposisi Palestina, Abbas dianggap lebih banyak mengakomodasi Israel. 

Di sisi lain, saat ini terdapat ketidakpastian mengenai posisi Presiden Abbas yang telah berusia 87 tahun. Ia telah memegang jabatan presiden selama dua dekade dan menolak desakan agar ia segera meletakkan jabatannya itu. 

Prospek perdamaian dengan Israel juga semakin menjauh selama Abbas menjabat presiden. Bagi rakyat Palestina, pemerintahan sayap kanan Netanyahu membuat kondisi semakin buruk. Kekerasan melonjak, perluasan permukiman ilegal juga terus berjalan. 

Bagi warga Palestina, Jenin menjadi simbol perlawanan. Banyak anak muda mengangkat senjata membela komunitas mereka serta melawan militer Israel dan para pemukim yang melakukan serangan kepada warga Palestina di seluruh Tepi Barat. 

Para pengamat mengungkapkan, berdasarkan bukti awal, serangan ke Jenin hanya akan meningkatkan perlawanan. 

Direktur Eksekutif the Palestine Institute for Public Diplomacy Ines Abdel Razek menyatakan serangan brutal Israel dalam jangka pendek ingin menunjukkan kendali dan kuasa mereka atas Palestina. 

‘’Namun sejarah menunjukkan kepada kita, ini membuat rakyat Palestina semakin memantapkan diri untuk melawan,’’ katanya seperti dilansir Aljazirah, Kamis (6/7/2023). Bahkan, perlawanan di Jenin kemarin berasal dari beragam kelompok. 

Kelompok bersenjata di Jenin ada yang berafiliasi dengan Brigade Al-Aqsa di bawah kendali Fatah, partai politik pendukung Presiden Mahmud Abbas. Ada pula Brigade Jenin dikenal pula Batalion Jenin. Lainnya berasal dari faksi politik Palestina atau yang berdiri otonom.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement