REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden AS Joe Biden memuji persahabatan yang kokoh dengan sekutu terdekat Washington, Inggris, pada Senin (10/7/2023), dalam persinggahannya di kantor Perdana Menteri Rishi Sunak di London untuk melakukan pembicaraan dalam penyamaan sikap menuju perjalanan ke KTT NATO, yang direncanakan untuk menunjukkan tekad Barat atas Ukraina.
Biden mendarat di London pada Ahad (9/7/2023) malam untuk memulai perjalanan ke tiga negara termasuk ke KTT NATO di Vilnius, Lithuania. Di Vilnius, di mana para sekutu ingin menunjukkan solidaritas dengan Ukraina melawan invasi Rusia, walau sementara belum ada kata sepakat untuk menerima Kiev sebagai anggota aliansi.
Kedua belah pihak berusaha mempersingkat pertemuan, dimana ini kelima kalinya Biden dengan Sunak bertemu dalam beberapa bulan terakhir. Keduanya menggambarkan pertemuan ini sebagai kelanjutan dari diskusi yang telah berlangsung lama, meskipun ini adalah kunjungan pertama Biden ke kantor perdana menteri Inggris, Downing Street, saat ia menjabat sebagai presiden AS.
"Sangat menyenangkan bagi kami untuk melanjutkan percakapan kami," kata Sunak kepada Biden saat mereka duduk di taman Downing Street.
"Banyak yang harus kami bicarakan. Hubungan kami sangat kuat," jawab Biden.
Biden juga akan bertemu dengan pemimpin Monarki Inggris, Raja Charles pada Senin (10/7/2023), setelah ia melewatkan acara penobatannya sebagai Raja Inggris, pada bulan Mei lalu. Sebuah pilihan diluar kebiasaan Presiden AS, selalu menghadiri penobatan Raja atau Ratu Inggris yang sudah berlangsung lama.
Keduanya, Biden dan Raja Charles diperkirakan akan membahas persoalan perubahan iklim, sebuah isu yang telah lama menjadi perhatian raja.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa kedua pemimpin Biden dan Sunak, akan berbagi catatan sebelum KTT NATO di Lithuania, yang dimulai pada Selasa (11/7/2023), dan pembahasan akan didominasi oleh krisis perang di Ukraina.
Menjelang perjalanan tersebut, Biden mendesak kehati-hatian untuk saat ini dalam kampanye Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO. Di mana Biden mengingatkan, dengan mengatakan bahwa aliansi ini dapat terseret ke dalam perang dengan Rusia karena pakta pertahanan bersama NATO.
"Saya rasa tidak ada suara bulat di NATO mengenai apakah akan membawa Ukraina ke dalam keluarga NATO atau tidak, saat ini, di tengah-tengah perang," ujar Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN yang disiarkan Ahad lalu.