Selasa 11 Jul 2023 12:13 WIB

Jemaat Tinggalkan Gereja United Methodist Amerika karena Isu LGBT

Hukum gereja melarang pernikahan sesama jenis.

Bendera pelangi berkibar bersama bendera AS di depan Asbury United Methodist Church, Prairie Village, Kansas, 19 April, 2019.
Foto: AP Photo/Charlie Riedel, File
Bendera pelangi berkibar bersama bendera AS di depan Asbury United Methodist Church, Prairie Village, Kansas, 19 April, 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 6.000 jemaat gereja United Methodist Church (UMC), mendapatkan izin meninggalkan denominasi tersebut di tengah perdebatan teologi dan peran orang-orang LGBT di denominasi gereja Protestan terbesar kedua tersebut. 

Menurut penghitungan tak resmi United Methodist News Service yang diberitakan Associated Press, 6 Juli 2023, sebanyak 6.182 jemaat menerima persetujuan tak berafiliasi lagi dengan UMC sejak 2019. Dari jumlah itu, yang keluar pada tahun ini saja 4.172 jemaat. 

Keputusan sejumlah jemaat untuk keluar mulai meningkat mulai 2019, ketika gereja membuka kesempatan selama empat tahun bagi jemaat AS untuk mempertimbangkan tetap bertahan atau keluar, terutama karena menyangkut isu-isu LGBT. Jumlah tertinggi tercatat tahun ini. 

Hukum gereja melarang pernikahan sesama jenis atau pentahbisan seseorang yang menyatakan diri homoseksual. Namun, adanya pihak yang melanggar larangan tersebut di banyak gereja AS membuat jemaat konservatif akhirnya memilih meninggalkan gereja.

Banyak jemaat akhirnya bergabung dengan Global Methodist Church (GMC) denominasi yang didirikan tahun lalu oleh kelompok konservatif yang meninggalkan UMC. Sedangkan, yang lainnya, memutuskan independen atau bergabung dengan denominasi lainnya. 

Jay Therrell, president Wesleyan Covenant Association, kaukus konservatif yang mengadvokasi gereja-gereja yang memisahkan diri, menyatakan, beberapa konferensi tahunan pada 2023 ini bisa jadi akan memberi persetujuan kepada lebih banyak jemaat keluar. 

Meski sebagian besar jemaat UMC masih bertahan tetapi mereka yang keluar juga jumlahnya banyak. ‘’Ini memberikan dampak yang membuat para pejabat gereja memangkas anggaran 2024,’’ kata Therrell. 

Uskup Thomas Bickerton merasa kecewa....

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement