Selasa 11 Jul 2023 13:51 WIB

WNI di Tokyo Diimbau Waspada Cuaca Panas Tinggi

Cuaca panas di Jepang diprediksi bisa mencapai lebih dari 35 derajat celcius.

Warga berjalan di kawasan padat di Tokyo, Jepang.
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Warga berjalan di kawasan padat di Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) di Jepang untuk mewaspadai cuaca panas tinggi di negara tersebut. Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang John Tjahjanto Boestami di Tokyo, Selasa (11/7/2023), meminta kepada WNI agar menjaga kondisi badan tidak mengalami sengatan panas (heat stroke) atau peningkatan suhu dalam waktu cepat akibat cuaca panas tinggi.

"Sehubungan dengan cuaca panas tinggi terutama di wilayah Kanto hingga Kyushu dalam beberapa hari ini khususnya di wilayah Tokyo dengan suhu lebih dari 35 derajat Celsius, kami mengimbau kepada WNI di Jepang agar sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar rumah pada siang hingga sore hari," katanya.

Baca Juga

Dia menambahkan, untuk segera hubungi klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat jika mengalami gejala sengatan panas. "Jaga kesehatan diri dan keluarga dengan mengikuti imbauan dari KBRI Tokyo dan otoritas kesehatan terkait Jepang di masing-masing daerah," ujarnya.

Pihak otoritas terkait Jepang, Senin (10/11/2023), mengeluarkan peringatan cuaca panas tinggi bagi Tokyo, Saitama, Chiba, dan Ibaraki untuk pertama kalinya pada musim panas ini saat suhu menyengat. Di wilayah Tokyo, suhu melampaui 35 derajat Celsius sehingga mendorong para pejabat dan pemerintah setempat memperingatkan warga akan risiko sengatan panas.

Melalui media sosial, KBRI Tokyo juga mengeluarkan imbauan antisipasi cuaca panas di Jepang bagi WNI disertai dengan kiat-kiat menghadapi cuaca panas tinggi. Imbauan itu, yakni agar menghindari kontak dengan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung jika memang harus bepergian.

Kemudian, memakai baju yang berbahan ringan dan longgar serta menggunakan pelembab kulit yang dapat melindungi sengatan panas matahari. Selain itu, menyesuaikan suhu pendingin di dalam ruangan, cukup istirahat, dan meminum air putih sesering mungkin.

Gejala sengatan panas menurut Kementerian Kesehatan, di antaranya ditandai dengan sakit kepala, keringat berlebihan, kulit terlihat pucat, badan terasa dingin, napas cepat, mual, dan nyeri otot. Kondisi ini dapat diatasi dengan minum air yang cukup, menyemprot tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya 30 menit.

Kondisi yang lebih parah saat orang mengalami sengatan panas adalah adanya peningkatan suhu badan dengan cepat hingga mencapai 41 derajat Celsius dalam kurun waktu 10-15 menit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement