REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan NATO abusrd jika tak memberikan kerangka waktu untuk Ukraina menjadi anggota. Para pemimpin NATO bertemu di Vilnius, Lithuania dan Ukraina berharap segera menjadi bagian dari aliansi ini.
Kiev mendorong agar bisa menjadi anggota NATO sehingga memperolah jaminan keamanan. Namun, perbedaan masih muncul di antara 31 anggota NATO, artinya tak akan ada waktu yang jelas atau undangan langsung untuk Ukraina menjadi anggota.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyatakan Kiev akan mendapatkan lebih banyak bantuan militer dan jaminan keamanan. ‘’Saya harap, NATO akan mengirimkan pesan jelas, padu, dan positif dalam proses Ukraina menjadi anggota,’’ katanya.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan juga menyatakan, pertemuan pemimpin negara NATO akan mengirimkan sinyal positif mengenai keanggotaan Ukraina. Namun, Zelenskyy memandangnya berbeda.
Menurut dia, pernyataan Stoltenberg maupun Sullivan menunjukkan pernyataan tak tegas mengenai keinginan negaranya masuk NATO. ‘’Ini tak diharapkan dan absurd ketika kerangka waktu keanggotaan kami tak disusun atau tak ada undangan untuk kami,’’katanya.
Tampaknya, kata Zelenskyy, tak ada kesiapan, undangan dari NATO untuk Ukraina atau membuat Kiev jadi anggota. ‘’Ini berarti, jendela tertutup bagi keanggotaan NATO, tak ada posisi tawar dalam negosiasi dengan Rusia. Ini juga berarti motivasi bagi Rusia terus meneror.’’
Pernyataan itu ia sampaikan melalui aplikasi pesan Telegram sebelum ia bergabung dalam pertemuan sebagai tamu khusus. Perteuan di Vilnius berlangsung setelah Ukraina menunggu dalam waktu cukup lama melakukan serangan balik ke Rusia, yang dimulai bulan lalu.
Namun serangan balik itu....