REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia berencana memamerkan peralatan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang hancur di Ukraina di luar kedutaan besar negara-negara Barat yang memasoknya. Hal ini disampaikan ketua parlemen Vyacheslav Volodin.
"Usulan untuk memasang peralatan terbakar di samping kedutaan besar negara-negara yang mengirimnya ke Ukraina benar-benar menarik," kata Volodin yang memerintahkan agar pameran itu diatur, Rabu (12/7/2023).
Pejabat Rusia berulang kali mengkritik pemerintah Barat karena memasok senjata ke Ukraina. Moskow mengatakan langkah tersebut menimbulkan resiko memperlama konflik dan menambah ketegangan.
Ukraina meminta senjata-senjata itu untuk membela diri dan merebut kembali wilayahnya yang diduduki Rusia sejak invasi skala penuh pada Februari 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan pemimpin 31 negara anggota NATO pekan ini. Ia meminta komitmen jaminan keamanan jangka panjang.