REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menghadiri ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) yang digelar di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (13/7/2023). Pada kesempatan itu, Borrell menyampaikan bahwa perhimpunan Benua Biru menolak untuk mengakui junta Myanmar.
“Kami tidak mengakui junta militer dan percayalah, Anda akan menemukan solusi untuk mengatasi masalah (Myanmar) ini,” ujar Borrell kepada para menteri luar negeri (menlu) ASEAN yang menghadiri PMC bersama Uni Eropa.
Selain Myanmar, Borell pun sempat menyinggung tentang isu Laut Cina Selatan. Dia mengungkapkan 12 Juli 2023 lalu menandai peringatan tahun ketujuh putusan Mahkamah Arbitrase PBB yang dibentuk atas United Nations Convention on the law of the sea (UNCLOS) antara Filipina dan Cina terkait persengketaan klaim di Laut Cina Selatan.
Dalam putusannya, mahkamah diketahui menolak klaim teritorial Cina di Laut Cina Selatan. “Setiap mekanisme sengketa yang diatur dalam UNCLOS berkontribusi dalam menjaga tatanan internasional berdasarkan aturan hukum,” ujar Borell.
Dari kasus tersebut Borrell menyampaikan hukum internasional kerap dilanggar. Dia kemudian menyinggung tentang agresi yang dilancarkan Rusia ke Ukraina. “Hukum internasional sering dilanggar. Itu telah dilanggar oleh agresi Rusia terhadap Ukraina. Dan Uni Eropa melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung upaya Ukraina mempertahankan integritas teritorialnya serta mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap penduduk sipil,” ucapnya.
Borrell mengatakan akan membahas lebih detail soal konflik Rusia-Ukraina dalam ASEAN Regional Forum Plenary. Selanjutnya Borrell menyampaikan bahwa ASEAN dan Uni Eropa merupakan integrasi regional paling maju di dunia. Perhimpunan Benua Biru dan negara-negara Asia Tenggara pun sudah menjalin hubungan selama 45 tahun.
“Turut senang melihat banyak dari Anda di ASEAN-European Union Commemorative Summit yang digelar di Brussels pada Desember tahun lalu di mana kita merayakan 45 tahun hubungan ASEAN-Uni Eropa,” kata Borrell.