Jalan setapak rusak dan bergelombang akibat dilalui kendaraan berat seperti buldoser dan kendaraan lapis baja. Akibat lainnya, pipa air pecah membuat air mengucur ke mana-mana. Selokan berisi puing-puing reruntuhan. Mereka harus membersihkan sisa-sisa kerusakan ini.
‘’Mereka tak mendapatkan apa yang diinginkan. Anak-anak muda kami baik-baik saja, keluarga, dan juga kamp kami,’’ kata Mutasem Estatia, ayah enam anak, Rabu (5/7/2023). Dalam dua malam serangan Israel kamp Jenin, ia menyingkir dari sana, menyelamatkan diri.
Sebanyak 12 orang meninggal dalam serangan itu. Lima di antaranya terkonfirmasi dari Hamas atau Jihad Islam. Sejumlah lainnya terluka. Militer Israel yang juga kehilangan satu tentaranya karena tewas, mengeklaim hanya menyasar kombatan.
Pasukan Israel juga menahan sekitar 150 yang dianggap militan dan menghancurkan senjata mereka serta ranjau jalan. Termasuk, senjata yang ditemukan di bawah sebuah bangunan masjid.
‘’Ada 12 syahid dan kami bangga atas mereka tetapi kami lebih berharap kerusakan daripada kematian mereka,’’ Estatia.