Sabtu 15 Jul 2023 03:03 WIB

UE Cabut Pembatasan Impor Makanan Jepang Setelah Bencana Fukushima

Ekspor makanan dan pertanian Jepang ke UE naik 8,2 persen pada 2022.

PLTN Fukushima mengeluarkan asap tampak dari atas
Foto: AP
PLTN Fukushima mengeluarkan asap tampak dari atas

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) pada Kamis (13/7/2023) mengatakan akan mencabut pembatasan impor yang dikenakan pada produk makanan dari sebagian daerah Jepang setelah bencana pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima pada 2011. Pencabutan pembatasan impor tersebut diumumkan saat kerja sama antara blok perdagangan terbesar di dunia itu dengan negara demokrasi utama Asia tersebut berkembang pesat di hampir semua bidang.

Pengumuman tersebut dibuat pada KTT Jepang-UE di Brussels, di mana para pemimpin sepakat untuk sepakat untuk memperkuat rantai pasokan untuk industri utama dan bahan mentah dan bekerja lebih erat lagi di bidang-bidang seperti keamanan maritim dan dunia maya, mengingat Cina yang semakin keras dan Rusia yang imperialis. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan komunikasi masalah keamanan, Jepang dan UE memutuskan untuk melakukan dialog strategis di tingkat menteri luar negeri.

Baca Juga

"Kami menyambut baik peningkatan keterlibatan UE di Indo-Pasifik," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Pernyataan bersama mereka mengutip berbagai kekhawatiran yang berasal dari tindakan Cina, termasuk perluasan nuklir yang tidak transparan. Namun, para pemimpin menekankan pentingnya terlibat secara terbuka dan mengungkapkan keprihatinan kami secara langsung.

"Penting untuk bekerja sama dengan Cina, mengingat perannya dalam komunitas internasional dan ukuran ekonominya, tantangan global serta bidang kepentingan bersama," kata pernyataan tersebut.

Hubungan Jepang dengan Eropa semakin dalam setelah pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina. Namun, Tokyo membutuhkan beberapa waktu untuk meyakinkan blok beranggotakan 27 negara tersebut guna menghapus kontrol yang memerlukan pengujian radioisotop dan sertifikasi keamanan untuk beberapa produk makanan laut dan pertanian dari Fukushima dan sembilan prefektur lainnya.

Von der Leyen mengatakan dalam konferensi pers bahwa pencabutan pembatasan itu didasarkan pada bukti ilmiah. Keputusan UE diambil setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pekan lalu menyimpulkan bahwa rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima yang rusak sudah sesuai dengan standar keselamatan dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia atau lingkungan.

Sehari setelah menghadiri KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Lithuania, Kishida mengunjungi ibu kota Belgia. Dia memuji keputusan blok tersebut untuk mendukung pemulihan Fukushima dan daerah sekitarnya, yang hancur akibat gempa bumi besar dan tsunami yang memicu kehancuran pada pembangkit nuklir.

Pencabutan tindakan dapat dilakukan pada awal Agustus jika semua prosedur UE berjalan lancar, menurut pejabat Jepang. Dengan UE mencabut pembatasan, jumlah negara dan wilayah yang mempertahankan kontrol impor tersebut akan menjadi 11, termasuk Cina, Korea Selatan, dan Hong Kong.

Islandia dan Norwegia, yang sebagian besar menggunakan standar UE untuk impor, dapat membatalkan pembatasan tersebut, kata para pejabat. Ekspor makanan dan pertanian Jepang ke UE naik 8,2 persen pada 2022 dari tahun sebelumnya menjadi 68 miliar yen (sekitar Rp7,3 triliun), lebih tiga kali lipat selama satu dekade, didorong oleh popularitas masakan Jepang di seluruh dunia.

Seperti yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin Jepang dan UE berjanji untuk bekerja sama secara erat dalam keamanan energi, perubahan iklim, luar angkasa, dan teknologi baru, seperti kecerdasan buatan. Kishida mengatakan dia berencana untuk menjadi tuan rumah pertemuan yang dilakukan secara daring tentang kecerdasan buatan dengan para pemimpin lain dari kelompok G7 ekonomi demokrasi utama, yang kemungkinan bakal digelar pada musim gugur ini.

Jepang dan UE biasanya mengadakan pembicaraan di tingkat pemimpin setahun sekali. KTT terakhir berlangsung pada Mei 2022 di Tokyo.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement