Senin 17 Jul 2023 13:12 WIB

Mereka yang Menolak dan Meminta Maaf Setelah Kritik Israel

Guterres merasa marah dengan serangan udara Israel atas Jenin.

Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto:

‘’Saya tak yakin ide Israel sebagai negara adalah rasis,’’ kata Jayapal. Namun dalam acara itu ia menyatakan yakin pemerintahan ekstrem kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjalankan kebijakan-kebijakan rasis dan diskriminasi. 

‘’Maka, banyak rasis ekstrem yang mendorong kebijakan tersebut di dalam pemerintahan Israel sekarang,’’ ujar Jayapal. Kontroversi soal Israel negara rasis muncul seiring undangan House of Representative dan Senat AS untuk Presiden Israel Isaac Herzog ke Kongres. 

Terkait permintaan maaf, hal ini juga terjadi pada kantor berita BBC. Kelompok pendukung Israel di Inggris marah kepada presenter BBC News yang mewawancarai mantan perdana menteri Naftali Bennett terkait serangan Israel ke Jenin. 

Wawancara dengan Bennett dilakukan oleh pembawa acara BBC News, Anjana Gadgil. Setelah acara selesai, pendukung Israel dan kelompok pro negara Yahudi beraksi menentang Gadgil. Menudingnya biasa dan melanggar aturan BBC yang tak melakukan pemihakan. 

Protes mereka layangkan ke BBC dan lembaga ini  meminta maaf atas bahasa yang digunakan Gadgil dalam wawancara itu. Seorang juru bicara BBC mengungkapkan, pihaknya menerima masukan dan komplain soal wawancara Gadgil dengan Bennett di BBC News soal Jenin,Tepi Barat setelah pasukan Israel keluar dari sana Selasa (4/7/2023) tengah malam. 

‘’Komplain muncul berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan spesifik dalam wawancara mengenai kematian anak-anak muda di kamp pengungsi Jenin,’’katanya seperti diberitakan Arab News, Kamis (6/7/2023). 

Ia menambahkan, PBB mengangkat itu mengenai dampak operasi militer Israel di Jenin pada anak-anak dan pemuda. ‘’Meski subjek ini sah ditanyakan dalam wawancara, kami meminta maaf bahasa yang digunakan tak disusun secara baik dan kurang tepat.’’

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement