Selasa 18 Jul 2023 15:20 WIB

Menteri Saudi Tegaskan tak Ikut Campur Urusan Dalam Negeri Negara Manapun

Kerajaan ingin memberikan bantuan kepada semua orang dan yang menjadi perhatian umat

Menteri Urusan Bimbingan Islam Arab Saudi Dr. Abdullatif Al-Sheikh
Foto: theislamicinformation.com
Menteri Urusan Bimbingan Islam Arab Saudi Dr. Abdullatif Al-Sheikh

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Urusan Islam Arab Saudi Sheikh Abdullatif Al-Sheikh menegaskan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara manapun. Kerajaan ingin memberikan bantuan kepada semua orang dan yang menjadi perhatian umat Islam.

"Juga menyebarkan agama yang benar berdasarkan moderasi sebagaimana dinyatakan dalam Alquran dan sunah Nabi," katanya, seperti dikutip dari Saudi Gazette, Senin (17/7/2023).

Hal itu disampaikan Menteri Sheikh Abdullatif Al-Sheikh saat berbicara dengan media Saudi Gazette setelah dia bertemu dengan Kepala Sheikhdom Islam dan Mufti Agung Montenegro, Rifaat Vizic, di kediamannya di Podgorica, ibu kota Montenegro.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Faisal Hefzi selaku duta besar Saudi untuk Albania, dan seorang non-residen di Montenegro. Al-Sheikh melakukan kunjungan resmi itu untuk meneken nota kesepahaman yang ditandatangani antara Sheikhdom Islam dan Kementerian Urusan Islam Arab Saudi.

Al-Sheikh mengatakan, Kerajaan Saudi memberikan layanan yang luar biasa kepada Islam dan Muslim di seluruh penjuru dunia. Kunjungan ini sejalan dengan arahan kepemimpinan Saudi, karena tertarik pada kesejahteraan umat Islam Montenegro serta meningkatkan kerja sama bersama antara kedua negara.

"Ikatan persahabatan antara Arab Saudi dan Montenegro serta rakyatnya yang ramah mencerminkan hubungan baik antara kedua negara," ujarnya.

Al-Sheikh juga menekankan, Arab Saudi dalam kapasitasnya sebagai tempat lahirnya dakwah Islam dan tuan rumah kiblat umat Islam di seluruh dunia, berkepentingan untuk berkomunikasi dengan setiap Muslim di dunia ini.

Dari situlah lahir penandatanganan perjanjian yang mempererat hubungan dan mempererat tali silaturahim dan kerja sama dengan Montenegro. Dia berharap ini menjadi awal kerja sama yang bermanfaat dan konstruktif bagi kedua negara.

Menteri Al-Sheikh juga menyampaikan, Saudi ingin membangun jembatan komunikasi dengan negara-negara sahabat, berdasarkan kewajiban moral dan agamanya, dan tanpa henti mengejar segala sesuatu yang melayani Islam dan Muslim di seluruh dunia.

Sementara itu, Vizic menegaskan keinginan negaranya untuk meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Saudi dan memanfaatkan pengalaman Saudi sebagai negara yang menjadi tuan rumah kiblat Islam. "Komunitas Muslim, yang mewakili sekitar 25 persen penduduk Montenegro, memandang positif kunjungan ini dan hasilnya," katanya.

Vizic berharap, hal tersebut akan meningkatkan kerja sama dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, yaitu agama yang hidup berdampingan, rahmat dan toleransi, serta memanfaatkan pengalaman panjang kerajaan dalam segala hal yang melayani Islam.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement