REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara kembali berulah dan bikin Seoul dan sekutunya AS marah, dengan menembakkan beberapa rudal jelajah ke arah laut di sebelah barat Semenanjung Korea. Situasi ini dilaporkan militer Korea Selatan pada Sabtu (22/7/2023).
Ini merupakan peluncuran rudal terbaru Korea Utara sejak negara ini menembakkan dua rudal balistik pada Rabu lalu. Peluncuran dua rudal pada Rabu lalu itu, juga semakin memanaskan hubungan Pyongyang - Washington dan sekutunya, Seoul dan Tokyo, karena ikut menambah ketegangan di kawasan pasifik.
Maka dengan kembali diluncurkannya rudal jelajah Korea Utara kali ini, ikut meningkatkan stabilitas unjuk kekuatan militer. Terutama dalam kebuntuan atas program senjata nuklir dan rudal negara yang terisolasi itu.
Sejumlah rudal jelajah yang diluncurkan sejak sekitar pukul 4 pagi hari Sabtu waktu setempat (1900 Jumat GMT) terdeteksi, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Pada hari Rabu sebelumnya, Korea Utara juga menembakkan rudal beberapa jam setelah kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir (SSBN) AS muncul untuk bersandar dalam kunjungan langka ke dermaga laut Korea Selatan.
Korea Utara juga memperingatkan pada hari Kamis bahwa pengerahan kapal induk, pembom, atau kapal selam rudal AS di Korea Selatan dapat memenuhi kriteria penggunaan senjata nuklir.