REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius membatalkan kunjungannya ke Irak dan Yordania. Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pada Ahad (23/7/2023), penundaan tersebut terkait masalah keamanan setelah Kedutaan Besar Swedia di Baghdad dibakar pekan lalu.
Pada Sabtu (22/7/2023), ribuan warga Irak berdemonstrasi di ibu kota Baghdad, memprotes pembakaran dan perusakan Alquran di Swedia dan Denmark.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Irak mengutuk insiden pembakaran Alquran di Swedia. Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Irak telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk melakukan investigasi cepat, mengidentifikasi para pelaku, dan meminta pertanggungjawaban mereka. Kedutaan Swedia di Irak pun menjadi sasaran amukan warga.
Pemerintah beberapa negara Muslim, termasuk Irak, Turki, Uni Emirat Arab, Yordania dan Maroko mengeluarkan protes atas insiden pembakaran Alquran di Swedia yang dilakukan Salwan Momika. Irak bahkan telah meminta Swedia mengekstradisi Momika untuk diadili di negaranya.
Amerika Serikat juga mengutuknya, namun menambahkan bahwa Swedia mengeluarkan izin tersebut untuk mendukung kebebasan berekspresi dan bukan merupakan dukungan terhadap aksi tersebut.