REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda perjalanan ke Turki dan pemerintahan Siprus Yunani di Siprus Selatan. Keputusan itu diambil setelah dia mengumumkan melakukan pemasangan alat pacu jantung pada Sabtu (22/7/2023).
Menurut laporan Anadolu Agency, Netanyahu dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (28/7/2023). Pertemuan itu akan menjadi yang pertama oleh seorang perdana menteri Israel ke Ankara sejak Ehud Olmert bertemu Erdogan pada 2008.
Perdana menteri itu berencana mengunjungi Turki untuk berdiskusi dengan Erdogan tentang evaluasi komprehensif hubungan bilateral Ankara-Tel Aviv. Menurut pernyataan Kantor Direktorat Komunikasi Turki, pembicaraan akan mencakup berbagai aspek.
Netanyahu menjalani operasi implan alat pacu jantung yang sukses pada Ahad (23/7/2023) pagi. Operasi itu diadakan di Pusat Medis Sheba di Ramat Gan seminggu setelah dia dirawat di rumah sakit karena dehidrasi dan dipasang alat pemantau jantung.
Sementara itu, rencana kunjungan Netanyahu ke pemerintahan Siprus Yunani di Siprus Selatan pada juga telah ditunda. Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Nikos Christodoulides dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Selasa (25/7/2023).
Menurut dokter, perdana menteri Israel itu akan keluar rumah sakit pada Senin (24/7/2023). "Seperti yang Anda lihat, saya melakukannya dengan sangat baik," kata Netanyahu dalam pernyataan video yang menunjukkan dia duduk, tersenyum, dan mengenakan blazer.
Netanyahu sedang menghadapi krisis dalam negeri terbesar dalam kepemimpinannya. Dia menghadapi desakan atas keputusan pemerintah sayap kanan untuk melakukan reformasi peradilan.
"Kami sedang melakukan upaya untuk menyelesaikan undang-undang, serta upaya untuk melakukan ini melalui konsensus, tetapi bagaimanapun saya ingin Anda tahu bahwa besok pagi saya akan bergabung dengan rekan-rekan saya di Knesset," ujar Netanyahu mengonfirmasi kehadirannya dalam pemungutan suara di parlemen Israel pada Senin.