Senin 24 Jul 2023 21:44 WIB

Kelompok Nasionalis Sergap Muslim India Gara-Gara Daging Sapi

Sejak Narendra Modi memerintah kasus cow vigilante meningkat. 

 Seekor sapi di tengah keramaian lalu lintas Kota Bengaluru, India.

Reshma menyatakan bahkan bertemu dengan Swami di kantor polisi Daund dan menanyakan keberadaan suaminya. ‘’Saya katakan kepadanya bahkan jika Anda telah membunuhnya, beri tahu saya. Saya hanya ingin tahu dia masih hidup atau sudah meninggal.’’

Namun Swami tetap pada ceritanya seperti yang disampaikan dalam pernyataan tertulis kepada polisi. 

Sejak 2014 ketika partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) memegang kekuasaan di bawah Perdana Menteri Narendra Modi, kasus kekerasan cow vigilante dengan alasan melindungi sapi yang dianggap suci oleh pemeluk Hindu, meningkat. 

Diyakini, mereka kian menjadi kelompok arus utama setelah mendapat patronase politik BJP. The Documentation of The Oppressed (DOTO), berbasis di New Delhi, yang mengumpulkan data kekerasan terhadap minoritas terutama Muslim, punya kategori kekerasan terkait sapi. 

Data DOTO yang diperbarui hingga Agustus tahun lalu menunjukkan, terjadi 296 kasus kekerasan yang melibatkan 850 orang yang mayoritas korbannya adalah Muslim. BBC edisi 8 Mei 2023 menyebutkan, sapi disucikan oleh jutaan pemeluk Hindu, mayoritas di India. 

Penyembelihan sapi menjadi topik sensitif dan dilarang di sejumlah negara bagian. Ini menjadi isu perdebatan yang panas sejak BJP memegang kekuasaan. Pemerintahan negara bagian yang dipimpin BJP, memberangus penyembelihan sapi. 

Penjualan dan konsumsi daging sapi dinyatakan ilegal di sekitar dua pertiga dari 28 negara bagian. Mayoritas di bawah pemerintahan BJP. Cow vigilante dituding menegakkan aturan tersebut melalui jalan kekerasan. 

Korbannya mayoritas penjual daging sapi dan pedagang sapi beragama Islam. Perdana Menteri Narendra Modi memang pernah mengkritk kelompok ini tetapi kekerasan tetap masih terjadi setelah itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement