REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pihak berwenang Pakistan telah melarang pemutaran film ikonik Barbie di bioskop-bioskop di provinsi terbesar negara itu. Diduga film tersebut memuat konten yang tidak pantas, menurut kantor berita Jerman.
Badan sensor film Punjab menghentikan pemutaran film tersebut, meskipun sebelumnya sempat ditayangkan di bagian lain negara itu. "Film itu (kini) dilarang karena konten yang tidak pantas," kata Sekretaris Informasi Punjab, Ali Nawaz Awan, mengatakan kepada DPA, dilansir dari New Straits Time pada Selasa (25/7/2023).
Menurut Awan, selain konten yang tidak pantas itu terdapat juga dialog yang tidak pantas tetapi sudah diedit. Badan Sensor akan meninjau kembali apakah film tersebut sudah layak ditayangkan atau tidak.
"Dialog yang tidak menyenangkan telah dihapus dari film dan badan sensor akan meninjaunya kembali untuk keputusan pemutaran," ujar Awan.
"Jadi dewan akan meninjau ulang versi film yang telah diubah itu," kata Awan lagi.
Ini bukan pertama kalinya sebuah film dilarang diputar di Pakistan. Pihak berwenang Pakistan telah melarang beberapa film India karena menayangkan agen mata-mata negara itu secara negatif dan topik tabu lainnya.
Tahun lalu, pemerintah melarang film bertema trans Joyland yang diakui secara global, karena takut akan reaksi balik dari masyarakat Islam konservatif. Joyland adalah produksi Pakistan pertama yang ditayangkan perdana di Festival Film Cannes.
Kelompok Islam garis keras tetap menentang budaya lesbian, gay, biseksual, trans dan queer (LGBTQ), yang dianggap tabu di Pakistan seperti halnya di sebagian besar dunia Muslim.