Kamis 27 Jul 2023 19:39 WIB

Pemerintah AS dan NASA Buka-Bukaan Soal Keberadaan UFO ke Publik

Panel peneliti AS memeriksa sekitar 800 laporan mengenai UFO.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
UFO. Ilustrasi.
Foto: ufosightingsdaily.com
UFO. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Panel peneliti Amerika Serikat (AS) mengatakan selama puluhan tahun pihak berwenang memeriksa sekitar 800 laporan misterius mengenai Objek Terbang Tak Dikenal (UFO). Tapi hanya sebagian kecil yang benar-benar tidak dapat dijelaskan.

Badan antariksa AS (NASA) membentuk panel tersebut tahun lalu untuk menjelaskan apa yang disebut UFO atau fenomena anomali tak dikenal (UAP). UAP didefinisikan sebagai penglihatan "yang tidak bisa diidentifikasi sebagai pesawat atau fenomena alam yang dikenal dari sudut pandang saintifik."

Baca Juga

Panelitu menggelar pertemuan publik pertama pada Rabu (26/7/2023) kemarin. Direktur Kantor Resolusi Anomali Semua Bidang (All-Domain Anomaly Resolution Office atau AARO, Sean Kirkpatrick mengatakan banyak laporan yang dapat dijelaskan sementara sisanya masih misteri.

"Kami memiliki sekitar 50 sampai 100 laporan baru setiap bulannya," kata Kirkpatrick yang lembaga bagian dari Departemen Pertahanan AS, seperti dikutip dari BBC.

Namun ia mengatakan dari total seluruh pangkalan data sejumlah penglihatan itu hanya 2 sampai5 persen "yang benar-benar anomali." Dalam sidang publik tersebut ditayangkan video pesawat angkatan laut terbang di atas bagian barat.

Dalam video itu terlihat satu titik kecil terbang di langit di waktu malam hari. Pesawat militer tidak dapat menghalau benda yang terjadi pesawat komersial yang menuju bandara besar. Sisa laporan masih misterius.

Pada 2021 lalu Pentagon merilis laporan 144 penglihatan pilot militer sejak 2004 semuanya kecuali satu, belum bisa dijelaskan. Pejabat pemerintah tidak membuang kemungkinan objek-objek itu ekstra-terestrial atau berasal dari luar angkasa. Pravasi membatasi penyelidikan NASA. Kirkpatrick juga mencatat masalah privasi membatasi penyelidikan lembaganya.

"Kami dapat mengarahkan aparatus pengumpul terbesar ke seluruh dunia kapan pun yang kami mau," katanya.

"Banya yang kami miliki di sekitar kontinental Amerika Serikat, sebagian besar orang tidak suka ketika kami mengarahkan seluruh perangkat pengumpul kami di halaman belakang kami sendiri," katanya.

Data yang berkaitan dengan UAP kerap kali sulit diinterpretasi dan dapat dengan mudah diubah. Ketua tim UAP NASA David Spergel menyinggung tentang ledakan gelombang radio yang ditemukan peneliti di Australia.

"Struktur mereka benar-benar aneh. Orang-orang tidak dapat menerka apa yang sedang terjadi. Kemudian saat mereka mulai menyadari banyak mereka berkumpul di waktu makan siang," katanya.

Ternyata instrumen sensitif menggunakan para peneliti menangkap sinyal dari mikrowave yang mereka gunakan untuk memanaskan makan siang mereka," katanya.  

Mantan astronot dan pilot dengan pengalaman puluhan tahun, Scott Kelly menceritakan kisah tentang ilusi optik. Ia dan ko-pilotnya terbang di dekat Virginia Beach dan rekannya "yakin mereka dilewati UFO."

"Saya tidak melihatnya, kami berbalik, kami mendatanginya untuk melihatnya, ternyata itu sebuah balon (karakter kartun) Bart Simpson," katanya.

Spergel mengatakan para pilot komersial enggan melaporkan penglihatan benda terbang tak dikenal karena stigma. "Salah satu tujuan kami adalah menghilangkan stigma itu, karena terdapat data dengan kualitas tinggi untuk menjawab pertanyaan penting tentang UAP," katanya.

Sejumlah ilmuwan juga dicerca di internet karena pekerjaan mereka di bidang itu. "Pelecehan hanya mengarah pada stigmatisasi di bidang UAP semakin parah, menghambat dengan signifikan proses saintifik dan melemahkan yang lain untuk mempelajari subjek penting ini," kata kepala sains NASA Nicola Fox.

Salah satu alasan pertemuan publik pada Rabu kemarin menjadi penting karena perubahan pendekatan NASA. Lembaga antariksa itu menghabiskan puluhan tahun membantah laporan penglihatan UFO. Di akhir pertemuan panel mendapat pertanyaan dari publik "Apa yang NASA sembunyikan?"

Dan Evans dari NASA menjawab lembaganya berkomitmen pada transparansi. "Itulah mengapa kami siaran langsung di televisi hari ini," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement