REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Jepang dan Korea Selatan bulan Agustus 2023 mendatang, dalam sebuah pertemuan puncak di Camp David, demikian diumumkan Gedung Putih hari Jumat (28/7/2023).
Pertemuan yang direncakan akan digelar pada 18 Agustus itu, akan dihadiri Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Pertemuan ini untuk meredakan situasi terbaru dari hubungan yang menghangat antara Jepang dan Korea Selatan.
Di tengah ketidakstabilan kawasan, kedua negara ini juga berusaha mengesampingkan ketegangan dan ketidakpercayaan, yang masih terjadi selama beberapa generasi. Sementara Amerika Serikat terus berupaya menunjukkan komitmennya yang terdalam terhadap kedua negara di Asia.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pemimpin "akan membahas perluasan kerja sama trilateral di seluruh Indo-Pasifik dan sekitarnya." Topik-topik yang diharapkan termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan hubungan dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.
Undangan ini berawal dari pertemuan singkat yang dilakukan oleh ketiga pemimpin tersebut pada pertemuan puncak Kelompok Tujuh di Hiroshima, Jepang, pada bulan Mei. Pemerintahan Biden telah mendesak hubungan ekonomi dan pertahanan yang lebih kuat antara Korea Selatan dan Jepang.
Bagi AS kedua sekutunya ini harus tetap memiliki hubungan harmonis, demi upaya Washington memperkuat kawasan Indo-Pasifik, untuk melawan langkah teritorial tegas Cina. Dan yang tidak kalah penting, untuk mengamankan kerja sama mereka, Korsel dan Jepang, dalam mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.