REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Kerajaan Maroko mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki oleh pejabat pemerintah dan pemukim Israel. Mereka juga menyerukan untuk mempertahankan status quo di tempat suci tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Ekspatriat Maroko mengatakan Kerajaan Maroko, yang dipimpin Raja Mohammed VI sebagai ketua Komite Yerusalem, mengutuk kegigihan beberapa pejabat Israel dalam menyerbu Masjid Al-Aqsa dan halamannya, dengan partisipasi beberapa ekstremis.
Dilansir di Wafa, Sabtu (29/7/2023), Maroko juga menegaskan kembali penolakan totalnya terhadap semua tindakan sepihak, yang bertujuan merusak upaya menjaga ketenangan.
Tidak hanya itu, pemerintah ini juga menyerukan untuk mempertahankan status quo hukum dan sejarah yang ada, sekaligus menghindari segala bentuk eskalasi atau provokasi.
Di sisi lain, AS telah menyatakan keprihatinannya terhadap kunjungan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir, ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
"Kami benar-benar prihatin dengan kunjungan ke Haram al-Sharif di Yerusalem itu,” ucap Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel. Ia lantas menegaskan kembali posisi AS dalam mendukung status quo bersejarah tempat-tempat suci.
Pihaknya juga menegaskan kembali peran khusus Yordania di tempat-tempat suci Muslim di Yerusale. Setiap tindakan atau retorika sepihak yang menyimpang atau membahayakan status quo, sama sekali tidak dapat diterima.
Bukan cuma itu, Inggris juga mengatakan keprihatinannya atas kunjungan provokatif menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki. Dukungan terhadap status quo bersejarah di tempat suci tersebut kembali digaungkan.
“Kami juga prihatin dengan kunjungan provokatif dan bahasa yang menghasut yang digunakan oleh para menteri Israel di Haram al-Sharif,” kata Konsulat Inggris di Yerusalem dalam sebuah cuitan di Twitter.
"Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk status quo bersejarah dan peran Yordania sebagai penjaga," lanjut dia.