Senin 31 Jul 2023 12:19 WIB

Negara-Negara G-20 Gagal Sepakati Target Reduksi Emisi

Negara G20 hanya mengatakan langkah untuk atasi perubahan iklim saat ini tidak cukup

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Negara-negara G20 gagal menyepakati target konkret untuk memangkas emisi.
Foto: EPA-EFE/DITA ALANGKARA
Negara-negara G20 gagal menyepakati target konkret untuk memangkas emisi.

REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Negara-negara G-20 gagal menyepakati target konkret untuk memangkas emisi. Dalam pernyataanya G-20 hanya mengatakan langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim saat ini "tidak cukup."

Kebuntuan terbaru dalam konferensi internasional terjadi beberapa hari setelah para ilmuwan kembali memperingatkan gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Utara, Eropa, dan Cina dipicu perubahan iklim yang disebabkan manusia. Dalam pertemuan tiga di Kota Chennai, India, penyelenggara pertemuan G-20 merilis sebuah dokumen.

Baca Juga

Dalam dokumen tersebut peserta pertemuan masih terpecah soal cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2025 dan memangkasnya hingga 60 persen pada tahun 2035 dari tingkat 2019. Dokumen yang dirilis, Ahad (30/7/2023), itu menunjukkan negara anggota G-20 gagal menyepakati anggaran karbon, sejarah emisi, tujuan nol-emisi dan masalah-masalah seperti pendanaan untuk membantu negara berkembang.

Pertemuan di India dinilai menjadi kesempatan bagi penghasil polusi terbesar di dunia mengambil langkah konkret menjelang pertemuan pemimpin G-20 pada bulan September di New Delhi dan pertemuan perubahan iklim PBB atau COP28 di Uni Emirat Arab pada bulan Desember.

Seorang pejabat India mengatakan negara-negara maju di G-20 menuntut mitigasi emisi gas rumah kaca untuk membatasi pemanasan global di 1,5 derajat Celsius. Tuntutan ini ditolak negara-negara berkembang yang mengatakan target mitigasi yang bertujuan memangkas emisi gas rumah kaca dari atmosfer itu akan membatasi kemampuan mereka membangun infrastruktur.

Seorang delegasi dari Eropa mengatakan Cina dan Arab Saudi mundur dari komitmen perundingan G-20 ini. Komisioner Lingkungan Uni Eropa Virginijus Sinkevicius mengatakan negara-negara G-20 "jalan ditempat" pada komitmen mereka dalam mengatasi perubahan iklim.

Di pertemuan tersebut Sinkevicius mengatakan beberapa delegasi mencoba mundur ke janji perubahan iklim sebelumnya. Sikap, kata Sinkevicius, yang tidak bisa diterima Eropa.

"Kami meminta pilihan tegas, untuk menunjukkan keberanian, komitmen dan kepemimpinan. Tapi kami, bersama-sama, gagal untuk mencapai itu. Kami tidak bisa didorong angka yang paling kecil atau oleh kepentingan nasional sempit. Kami tidak bisa membiarkan kecepatan diubah ke tingkat penggerak paling lambat di ruangan," katanya.

Kementerian Luar Negeri dan Lingkungan India belum menanggapi permintaan komentar. Kegagalan dalam membuat kesepakatan ini juga terjadi satu pekan setelah perekonomian-perekonomian terbesar G-20 gagal menyepakati penghentian bertahap penggunaan bahan bakar fosil karena ditolak oleh negara-negara penghasil minyak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement