REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi mengutuk aksi bom bunuh diri di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, yang menewaskan sedikitnya 44 orang. Riyadh kembali menegaskan posisinya dalam menolak segala bentuk aksi terorisme di seluruh dunia.
“Kementerian menegaskan kembali posisi konstan Kerajaan (Saudi) serta seruan untuk menolak kekerasan dan terorisme di mana pun di dunia, mengungkapkan solidaritas penuh Kerajaan dengan Pakistan dan saudara-saudaranya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Ahad (30/7/2023), dikutip Al Arabiya.
Saudi pun menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Pakistan atas insiden bom bunuh diri tersebut. Aksi bom bunuh diri di Pakistan pada Ahad lalu terjadi di dekat bekas daerah suku Bajaur, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Pelaku meledakkan dirinya dalam pertemuan partai konservatif Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F). Menurut keterangan polisi, sebelum bom rompinya meledak, pelaku sempat berjalan ke dekat panggung utama, tempat para petinggi JUI-F berada.
Selain menewaskan sedikitnya 44 orang, insiden itu turut melukai hampir 200 lainnya. Polisi mengungkapkan keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit Bajaur dan daerah sekitarnya, tempat sebagian besar korban dibawa.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Presiden Pakistan Arif Alvi telah mengutuk aksi serangan bom bunuh diri di distrik Bajaur yang menargetkan pertemuan JUI-F. Selain menyampaikan belasungkawa, mereka menyatakan akan berusaha membuat dalang di balik penyerangan itu bertanggung jawab.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Islamabad juga turut mengutuk serangan bom bunuh diri tersebut. Dalam sebuah unggahan di platform X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter), AS menyampaikan belasungkawa kepada para korban yang tewas dan terluka akibat serangan itu.
Beberapa tokoh JUI-F menduga, serangan bom bunuh diri di acara pertemuannya merupakan sebuah upaya untuk menyingkirkan partai tersebut sebelum pemilu parlemen digelar pada November mendatang. Saat ini otoritas Pakistan masih menyelidiki aktor yang merencanakan dan melaksanakan aksi bom bunuh diri di acara JUI-F. Dugaan awal, kelompok teroris ISIS menjadi dalangnya.