REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memilih Colorado Springs sebagai lokasi permanen markas Komando Antariksa AS. Keputusan ini mengakhiri perdebatan berkepanjangan tentang kemungkinan memindahkan markas ke wilayah basis Partai Republik di Alabama.
Pentagon mengatakan keputusan Biden, yang merupakan seorang dari Partai Demokrat, akan memastikan kesiapan puncak komando selama periode kritis. Para ahli mengatakan, mempertahankan pangkalan di Colorado Springs akan menghindari masa transisi yang panjang ke Huntsville, Alabama.
Lokasi di Alabama disukai oleh mantan presiden Donald Trump dari Partai Republik dan yang dikenal sebagai "Kota Roket" karena perannya dalam mengembangkan roket luar angkasa.
“Ini juga akan memungkinkan komando untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengintegrasikan kekuatan militer luar angkasa secara paling efektif ke dalam operasi global multi-ranah untuk mencegah agresi dan mempertahankan kepentingan nasional,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Keputusan Biden diambil saat senator Republik dari Alabama, Tommy Tuberville, memblokir ratusan penunjukan militer AS untuk memprotes kebijakan Pentagon yang mengganti biaya anggota militer yang melakukan perjalanan untuk melakukan aborsi. Pekan lalu, Biden mengkritik Tuberville karena mencegah banyak wanita dan orang kulit berwarna beralih ke peran yang lebih senior.
Salah satunya Jenderal Angkatan Udara, CQ Brown, orang kulit hitam pertama yang memimpin cabang angkatan bersenjata mana pun. Biden mencalonkan Brown untuk menjadi Kepala Staf Gabungan. Biden juga menunjuk Laksamana Angkatan Laut Lisa Franchetti, yang akan menjadi wanita pertama yang memimpin dinas tersebut dan menjadi anggota Kepala Staf Gabungan.