Rabu 02 Aug 2023 23:16 WIB

Maskapai Turkmenistan Airlines Tangguhkan Penerbangan ke Moskow

Turkmenistan Airlines akan mengalihkan penerbangan ke Kazan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Drone Ukraina menyerang kota Moskow, Rusia
Foto: AP
Drone Ukraina menyerang kota Moskow, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, ASHGABAT -- Maskapai Turkmenistan Airlines menangguhkan rute penerbangan dari ibu kota Ashgabat ke Moskow, Rusia, dan sebaliknya. Langkah itu diambil karena alasan risiko penerbangan.

"Karena situasi di zona udara Moskow, dan berdasarkan penilaian risiko untuk memastikan keselamatan penerbangan, semua penerbangan Turkmenistan Airlines di rute Ashgabat-Moskow-Ashgabat akan ditangguhkan," kata Turkmenistan Airlines dalam sebuah pernyataan, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga

Sebagai gantinya, Turkmenistan Airlines akan mengalihkan penerbangan ke Kazan yang letaknya lebih dari 700 kilometer di timur Moskow. Sebelumnya, Rusia telah menyampaikan mereka telah menembak jatuh sejumlah pesawat nirawak (drone) Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Sebuah gedung bertingkat tinggi di distrik bisnis Moskow yang menampung tiga kementerian pemerintah Rusia dihantam oleh drone pada Selasa (1/8/2023). Itu merupakan serangan drone kedua kalinya dalam tiga hari.

Ukraina menyambut aksi serangan tersebut. Namun, Kiev tak secara langsung mengklaim bertanggung jawab.

Rentetan serangan drone mendorong Vnukovo, salah satu bandara di Moskow, menangguhkan operasinya sementara. Namun, bandara tersebut kembali beroperasi tak lama kemudian.

Pada Selasa lalu Ukraina membantah tudingan Moskow yang menyebutnya melancarkan serangan ke kapal sipil Rusia di Laut Hitam. Situasi keamanan di wilayah perairan tersebut menjadi tak menentu sejak Rusia memutuskan tak lagi memperpanjang partisipasinya dalam kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI).

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykahilo Podolyak, memprotes tudingan Rusia yang menyebut Kiev melakukan serangan ke kapal sipil di Laut Hitam. “Tidak diragukan lagi, pernyataan pejabat Rusia seperti itu adalah fiktif dan tidak mengandung sedikit pun kebenaran,” ujarnya.

Podolyak menegaskan Ukraina tidak akan melakukan tindakan semacam itu. “Ukraina belum pernah, tidak sedang, dan tidak akan menyerang kapal sipil atau objek sipil lainnya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan telah menggagalkan serangan dari kapal nirawak Ukraina yang membidik kapal pengangkut sipil di Laut Hitam. “Pada malam hari, rezim Kiev mencoba melakukan serangan teroris dengan tiga kapal tak berawak semi-submersible di kapal transportasi sipil Rusia menuju Selat Bosphorus di bagian barat daya Laut Hitam,” ujar Kemenhan Rusia, Selasa lalu.

Kemenhan Rusia mengungkapkan kapal Sergei Kotov dan Vasily Bykov terus melakukan misi patroli mereka di Laut Hitam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement