Tokoh yang berasal dari BJP ini tidak mengomentari pembunuhan imam masjid. “Mereka yang dinyatakan bersalah tidak akan diampuni. Kami berkomitmen untuk keselamatan masyarakat,” katanya.
Tapi Shadab Anwar, kakak dari imam yang terbunuh Shadab Anwar mengatakan, tidak percaya pada pihak berwenang. Pihak berwenang dituduh memainkan peran partisipan dalam kekerasan baru-baru ini yang menargetkan umat Islam.
Anwar mengatakan, telah berbicara dengan saudaranya setengah jam sebelum pembunuhan. “Dia menelepon saya pada pukul 23:30 mengatakan polisi ada di masjid dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.
Sekitar pukul 02.30, Anwar mengatakan, dia mengetahui pembunuhan itu. “Ini terjadi di hadapan polisi,” katanya sambil menunggu di luar kamar mayat untuk mengambil jenazah.
Polisi telah menangkap empat pria Hindu dari desa terdekat Tigra atas serangan terhadap masjid tersebut. “Para penyerang berusaha memenggal kepalanya. Ada beberapa tanda. Dia tertembak, dan ada juga bekas pisau di dadanya,” kata Anwar.
Dalam beberapa tahun terakhir, anggota organisasi sayap kanan Hindu telah memprotes umat Islam yang melakukan shalat Jumat di ruang publik di Gurugram. Pihak berwenang telah membatalkan izin untuk sebagian besar tempat ibadah, dengan masjid Anjuman Jama menjadi salah satu dari sedikit tempat ibadah yang tersisa di kota.
Sekitar sebulan sebelum dia terbunuh, Saad memposting di media sosial: "Ya Allah, tolong jadikan Hindustan [India] tempat di mana umat Hindu dan Muslim makan dari piring yang sama," ujarnya.