Jumat 04 Aug 2023 08:09 WIB

Hadapi Iran, AS Tawarkan Pengawalan Bersenjata untuk Kapal Komersial di Selat Hormuz

Militer AS melatih personel di Timur Tengah untuk ditempatkan di kapal komersial.

Kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero di pelabuhan Iran Bandar Abbas, yang ditahan Garda Revolusi Iran saat berada di Selat Hormuz.
Foto:

‘’Pulau-pulau di Teluk Persia merupakan bagian dari kehormatan Iran dan kami akan mempertahankan mereka,’’ Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Alireza Tangsiri. Ia menambahkan, keamanan Teluk mesti dijaga oleh negara-negara kawasan itu sendiri. 

Teluk Persia, menurut dia, milik semua negara di kawsan. ‘’Negara-negara ini dituntut untuk hati-hati dan mencegah dirinya jatuh ke dalam konspirasi serta rencana memecah belah yang dibuat negara lain di luar kawasan,’’ kata Tangsiri. 

Bulan lalu, AS mengirimkan riibuan marinir dikirim, juga dua kapal amfibi USS Bataan dan USS Carter Hall. Tak hanya itu, AS juga telah mengirimkan pesawat tempur A-10 Thunderbolt II, F-16, dan F-35. Kapal perusak juga dilibatkan yaitu USS Thomas Hudner.

Departemen Pertahanan AS, Pentagon menyatakan, pengerahan ini untuk memantau perairan di Selat Hormuz dan perairan sekitarnya, menyusul langkah Iran menangkap sejumlah kapal komersial dalam beberapa bulan terakhir.

Sekitar 20 persen minyak melalui perairan sempit ini yang menghubungkan Teluk Persia dan perairan dunia yang lebih luas. AS memandang keamanan di perairan tersebut sangat krusial bagi keamanan nasionalnya dan membuat harga energi dunia stabil. 

Terkait latihan militer Garda Revolusi Iran, latihan melibatkan pasukan, kapal perang, rudal, drone untuk mempertahankan Pulau Abu Musa, satu dari tiga pulau dekat Selat Hormuz. Ini perairan strategis yang dilewati kapal pengekspor minyak, misalnya dari Arab Saudi dan Irak. 

Pulau tersebut dikuasai Iran sejak pasukan Inggris mundur pada 1971 tetapi diklaim pula oleh UEA. Bulan lalu, Rusia membuat berang Iran dengan melakukan pernyataan bersama Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mendukung UEA menyerukan negosiasi soal pulau itu.

Aksi Rusia tersebut memicu ketegangan dengan Iran, sekutu yang telah membangun hubungan dekat ekonomi dan pertahanan dalam beberapa tahun belakangan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement