Jumat 04 Aug 2023 18:46 WIB

Rusia Gandakan Anggaran Pertahanan 2023

Biaya perang di Ukraina meningkat dan menimbulkan ketegangan pada keuangan Moskow.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Rusia telah menggandakan target pengeluaran pertahanan 2023 menjadi lebih dari 100 miliar dolar AS.
Foto: AP
Rusia telah menggandakan target pengeluaran pertahanan 2023 menjadi lebih dari 100 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia telah menggandakan target pengeluaran pertahanan 2023 menjadi lebih dari 100 miliar dolar AS. Jumlah sepertiga dari seluruh pengeluaran publik ini karena biaya perang di Ukraina meningkat dan menimbulkan ketegangan pada keuangan Moskow.

Rusia paruh pertama 2023 saja membelanjakan 12 persen atau 600 miliar rubel untuk pertahanan dari anggaran 4,98 triliun rubel yang awalnya ditargetkan untuk 2023. Pengeluaran pertahanan dalam enam bulan pertama 2023 berjumlah 5,59 triliun rubel, 37,3 persen dari total 14,97 triliun rubel yang dihabiskan pada periode tersebut.

Baca Juga

Rencana anggaran Rusia membayangkan 17,1 persen dari total dana yang dihabiskan untuk "Pertahanan Nasional". Meningkatnya biaya perang mendukung pemulihan ekonomi sederhana Rusia tahun ini dengan produksi industri yang lebih tinggi.

Tapi, alokasi tersebut telah mendorong keuangan anggaran menjadi defisit sekitar 28 miliar dolar AS. Angka ini diperparah oleh penurunan pendapatan ekspor.

Pengeluaran yang lebih tinggi untuk pertahanan karena Moskow menuntut biaya "operasi militer khusus" di Kiev. Pengeluaran itu dapat memperlebar defisit lebih jauh, sementara peningkatan produksi dapat mengkanibal sektor lain dan menekan investasi swasta.

Perhitungan Reuters berdasarkan dokumen tersebut menunjukkan, Rusia telah menghabiskan 19,2 persen untuk pertahanan dalam enam bulan pertama dari semua pengeluaran anggaran. Padahal awalnya pengeluaran ini direncanakan untuk secara keseluruhan pada 2023.

Data terakhir yang tersedia untuk umum menunjukkan, Moskow telah menghabiskan dua triliun rubel untuk militer pada Januari dan Februari. Pada paruh pertama tahun ini, belanja anggaran lebih tinggi 2,44 triliun rubel dibandingkan periode yang sama pada 2022. Berdasarkan dokumen tersebut, 97,1 persen dari jumlah tambahan itu ditujukan untuk sektor pertahanan.

Dokumen tersebut memberikan perkiraan baru untuk pengeluaran pertahanan tahunan sebesar 9,7 triliun rubel. Jumlah ini sepertiga dari total target pengeluaran sebesar 29,05 triliun rubel, yang akan menjadi bagian tertinggi setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Antara 2011 hingga 2022, Rusia menghabiskan minimal 13,9 persen dan maksimal 23 persen anggarannya untuk pertahanan. Rusia telah menghabiskan 57,4 persen dari anggaran pertahanan tahunannya yang baru.

Produksi militer telah mendorong pemulihan yang kuat dalam hasil industri. Analis mengatakan, bahwa kontrak pertahanan negara telah menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi Rusia terhadap pertumbuhan PDB sepanjang tahun ini dari kontraksi 2,1 persen pada 2022.

Pendanaan pertahanan khusus berada di bawah pengeluaran tertutup, tetapi beberapa data telah diedarkan. Contoh saja dokumen tersebut menunjukkan bahwa Rusia menghabiskan hampir setriliun rubel untuk gaji militer pada paruh pertama, 543 miliar rubel lebih banyak daripada periode yang sama tahun lalu.

Wakil Perdana Menteri Rusia Denis Manturov mengatakan pada Juli, bahwa industri pertahanan sekarang memproduksi lebih banyak amunisi setiap bulan daripada sepanjang 2022. Sedangkan pendanaan untuk sekolah, rumah sakit, dan jalan sudah diperas tahun ini untuk mendukung pertahanan dan keamanan.

Tapi akibat porsi belanja pertahanan meningkat, bidang lain dapat mengalami pemotongan. "Kompleks industri militer memungkinkan pertumbuhan industri, industri 'sipil' melambat lagi," kata Kepala Investasi di Locko-Invest Dmitry Polevoy setelah data produksi industri pada Juni pekan lalu.

Data itu menunjukkan peningkatan 6,5 persen tahun-ke-tahun, sebagian besar berkat efek dasar yang rendah tahun lalu. Dengan mengecualikan produksi musiman, pertumbuhan berhenti sama sekali.

Ekonom CentroCreditBank Yevgeny Suvorov mengatakan, industri militer berjalan dengan kapasitas penuh. “Kami tidak tahu apa potensi peningkatan produksi tank dan rudal lebih lanjut,” kata Suvorov di saluran Telegram MMI-nya.

"Tapi kita tahu bahwa meningkatkan output ini lebih jauh hanya mungkin dengan mengorbankan lebih banyak staf dari sektor ekonomi lainnya," ujarnya.

Bank of Russia memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 1,5-2,5 persen tahun ini. Dana Moneter Internasional (IMF) pada April memperkirakan, pertumbuhan 0,7 persen tahun ini, tetapi dengan isolasi global meredam prospek Rusia di tahun-tahun mendatang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement