Ahad 06 Aug 2023 10:14 WIB

Akankah AS-Iran Mengulang ‘Tanker War’ di Selat Hormuz?

Apa urusan Amerika dengan Teluk Persia, Teluk Oman, dan Samudra India?

 Foto dari Garda Revolusi menunjukkan  militer Iran menembakkan rudal dengan target tiruan kapal induk AS di Selat Hormuz, 28 Juli 2020.
Foto:

Upaya AS melakukan pengawalan pasukan bersenjata di kapal-kapal komersial, memiliki dua kemungkinan. Pertama, akan menghentikan penahanan kapal oleh Iran dan kedua bisa saja malah menambah ketegangan kedua negara di Selat Hormuz.

Sejak 2019, Iran melakukan serangkaian penahanan terhadap kapal komersial di perairan Selat Hormuz, bagian dari menekan Barat terkait bubarnya kesepakatan nuklir dan melakukan kesepakatan dengan negara-negara berkuasa. 

Setelah menahan kapal, Teheran biasanya menyatakan kapal-kapal itu melanggar aturan pelayaran. Beberapa kapal dilepaskan setelah negara-negara asing membebaskan pula kapal-kapal milik Iran yang mereka tahan. 

Menurut Aljazirah, AS belum mengambil langkah drastis sejak peristiwa  “Tanker War”,  puncak perseteruan angkatan laut AS dan Iran yang memicu pertempuran satu hari pada 1988. Ini dianggap sebagai perseteruan laut terbesar sejak Perang Dunia II. 

Hingga saat ini, AS telah mengirimkan kapal perang A-10 Thunderbolt II, pesawat tempur  F-16 dan F-35, kapal perusak USS Thomas Hudner, serta sejumlah kapal perang ke kawasan perairan Teluk Hormuz, tempat armada laut Iran beraksi. 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement