REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor berita Iran melaporkan Iran melengkapi angkatan laut Garda Revolusi dengan drone dan rudal dengan jangkauan 1.000 kilometer. Sementara itu Amerika Serikat (AS) sedang menggelar operasi keamanan kapal komersial yang berlayar melalui Selat Hormuz.
Mengenai kemungkinan kehadiran pasukan AS, juru bicara angkatan bersenjata Iran Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi mengatakan negara-negara di kawasan "mampu memastikan keamanan Teluk Persia" sendiri.
"Apa hubungannya Teluk Persia, Teluk Oman dan Samudera Hindia dengan Amerika? Apa urusan mereka di sini," kata Shekarchi seperti dikutip kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, Sabtu (6/8/2023),
Kantor berita IRNA melaporkan hari ini berbagai jenis drone dan beberapa ratus rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan dari 300 sampai 1.000 kilometer ditambahkan ke dalam perlengkapan dan sistem kapabilitas angkatan laut Garda Revolusi.
Pada awal pekan ini Washington mengatakan akan segera menempatkan angkatan laut dan marinirnya untuk di kapal-kapal komersial yang berlayar di kawasan setelah Iran mengganggu dan menyita kapal-kapal dagang.
Bulan lalu AS mengatakan akan mengirimkan pesawat tempur F-35 dan F-16 tambahan serta kapal selama ke Timur Tengah untuk mengawasi perairan di kawasan. Sekitar seperlima minyak mentah dunia melewati Selat Hormuz yang terletak antara Iran dan Oman.
Teheran mengatakan kapal-kapal yang mereka sita melanggar aturan. Beberapa dibebaskan hanya setelah negara lain menyita kapal-kapal Iran.
Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Alireza Tangsiri mengatakan akurasi rudal baru yang baru lebih baik dan jangkauannya lebih jauh. "Serangan rudal jelajah dapat menyerang beberapa target bersamaan dan perintah target dapat diubah setelah lepas landas," katanya di stasiun televisi Pemerintah Iran.