Ahad 06 Aug 2023 14:36 WIB

Zelenskyy Berjanji Bersihkan Ukraina dari Korupsi

Ukraina akan kembali bersih-bersih institusi yang diduga melakukan korupsi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji melanjutkan aksi memberatas korupsi di negaranya
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji melanjutkan aksi memberatas korupsi di negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji untuk "pembersihan" institusional terbaru. Ia merujuk pada operasi mengatasi masalah penyuapan yang sudah mengakar di Ukraina untuk membuat mitra-mitra Barat terkesan.

"Pekan depan pekerjaan kami membersihkan institusi-institusi negara akan berlanjut bagi mereka yang mencoba membawa kebiasaan lama itu, skema-skema lama yang melemahkan Ukraina sejak lama, selama puluhan tahun," kata Zelenskyy dalam pidato rutinnya, Sabtu (5/8/2023).

Baca Juga

Zelenskyy tidak memberi detail tentang siapa targetnya. Baru-baru ini ia mengungkapkan kemarahan atas korupsi yang terungkap selama audit di pusat perekrutan militer Ukraina.

Ia sangat ingin memberantas gratifikasi secara umum untuk membuat Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa. Zelenskyy berharap Ukraina dapat segera menjadi negara anggota Uni Eropa.

Dalam pidatonya ia berjanji "tidak akan ada lagi format lama" di Ukraina. Ia mengatakan, sejumlah orang ingin menempatkan negara dan lainnya di bawah dirinya sendiri.

"Siapa pun orang itu, komisioner militer, deputi atau pejabat, semua orang hanya boleh bekerja untuk kepentingan negara," ujarnya.  

Pada Mei lalu, penegak hukum Ukraina menahan ketua Mahkamah Agung negara itu dalam penyelidikan penyuapan sebesar 2,7 miliar dolar AS. "Ketua hakim Mahkamah Agung ditahan," kata Kantor Jaksa Khusus Anti-Korupsi Ukraina (SAPO) Oleksandr Omelchenko saat itu.

Dikutup dari Aljazirah, Omelchenko mengatakan, dalam penyelidikan ini ketua Mahkamah Agung Vsevolod Kniaziev ditahan bersama satu orang lainnya. Ia tidak mengungkapkan identitas individu kedua.

"Ini kasus terbesar yang pernah ada," kata Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) Semen Kryvonos.

Kryvonos menyamakan sekelompok hakim di Mahkamah Agung yang terlibat dalam penyelidikan itu sebagai "kelompok kriminal". Bagian media NABU dan SAPO membagikan foto yang menunjukkan tumpukan dolar tersusun rapi di dalam sofa. Mereka melaporkan uang itu ditemukan para detektif.

Omelchenko mengatakan "notifikasi penangguhan resmi" belum dikeluarkan terhadap orang yang tidak disebutkan identitasnya. "Anda melihat kami menunjukkan kasu nyata, perbuatan nyata, apa yang menjadi prioritas kami adalah, korupsi besar, organisasi kriminal dengan tingkat kekuasaan tinggi," ujar Kryvonos.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement