REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – AS mengecam aksi terorisme atas pembunuhan seorang warga Palestina oleh para pemukim Yahudi. Ini bahasa tajam yang dilontarkan Washington yang menunjukkan rasa frustrasi terkait kekerasan di Tepi Barat di bawah pemerintahan sayap kanan.
‘’Kami mengecam keras serangan teror kemarin yang dilakukan pemukim ekstremis Israel yang membunuh remaja Palestina berusia 19 tahun,’’ kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan Sabtu tengah malam.
AS juga mendesak adanya tanggung jawab penuh dan keadilan atas peristiwa pembunuhan itu. Transkrip yang diperoleh surat kabar Israel, Haaretz, menyebutkan, mereka menuding para pemukim Yahudi melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu dengan motivasi rasis.
Washington prihatin dengan meningkatnya jumlah serangan oleh pemukim Yahudi pada desa-desa Palestina di Tepi Barat. Kekerasan semacam ini terus memburuk sejak tahun lalu, demikian pula serangan di jalanan dengan sasaran warga Israel.
Di sisi lain, AS juga mengecam serangan senjata yang dilakukan seorang warga Palestina yang menewaskan petugas patroli Israel di Tel Aviv, yang disebutnya juga sebagai aksi terorisme.
Polisi Israel menahan dua pemukim Yahudi pada insiden Jumat (4/8/2023) dekat Desa Burqa. Menurut warga Palestina, mereka bagian dari kelompok pemukim yang melemparkan batu, membakar mobil, dan saat berhadapan dengan warga desa menembak seorang remaja.
Remaja 19 tahun itu meninggal akibat tembakan tersebut. Para pemukim juga menyebabkan sejumlah orang lainnya terluka. Temuan awal militer Israel menyebutkan, insiden itu merupakan konfrontasi yang tereskalasi yang disertai jatuhnya korban di kedua belah pihak.