Senin 07 Aug 2023 15:24 WIB

Ukraina Copot Lambang Palu Arit di Patung Ibu Pertiwi

Patung Ibu Pertiwi didirikan pada 1981 sebagai bagian dari kompleks museum PD II.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang wanita mengibarkan bendera Ukraina (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Seorang wanita mengibarkan bendera Ukraina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Lambang palu arit era Soviet di Patung Ibu Pertiwi Ukraina diganti dengan simbol trisula. Patung ini menjulang tinggi di Kiev dan menjadi salah satu landmark negara yang paling dikenal. 

Langkah tersebut merupakan bagian dari pergeseran yang lebih luas untuk merebut kembali identitas budaya Ukraina dari masa lalu komunis di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung. Patung Ibu Pertiwi didirikan pada 1981 sebagai bagian dari kompleks yang lebih besar yang menampung museum nasional Perang Dunia (PD) Kedua. Monumen Ibu Pertiwi Ukraina yang menjulang setinggi 200 kaki (61 meter) berdiri di tepi kanan Sungai Dnieper di Kiev dan menghadap ke timur menuju Moskow.

Baca Juga

Patung itu menggambarkan prajurit wanita yang tak kenal takut, dengan memegang pedang dan perisai yang terdapat lambang palu arit. Kini, lambang palu arit di perisai itu diganti dengan tryzub Ukraina, yaitu trisula yang diadopsi sebagai lambang Ukraina merdeka pada 19 Februari 1992.

Pekerja mulai melepas lambang palu arit pada akhir Juli. Tetapi, cuaca buruk dan serangan udara yang terus berlanjut menunda pekerjaan tersebut. Patung dengan simbol baru itu akan diresmikan pada 24 Agustus, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Ukraina.

Pencopotan lambang palu arit  juga bertepatan dengan nama baru untuk patung tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai "Monumen Tanah Air" ketika Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet. Perubahan tersebut hanyalah salah satu bagian dari upaya panjang di Ukraina untuk menghapus sisa-sisa pengaruh Soviet dan Rusia dari ruang publiknya. 

Dalam sebuah pernyataan di situs web, museum nasional Perang Dunia Kedua Ukraina menggambarkan lambang Soviet sebagai simbol rezim totaliter yang menghancurkan jutaan orang. “Bersama dengan lambang ini, kami telah membuang penanda milik kami ke 'ruang pasca-Soviet'. Kami bukan 'pasca-', tetapi Ukraina yang berdaulat, merdeka, dan bebas," demikian pernyataan museum tersebut.

Sebagian besar simbol Soviet dan Partai Komunis dilarang di Ukraina pada 2015. Tetapi, tidak termasuk monumen Perang Dunia Kedua seperti patung Ibu Pertiwi Ukraina. 

Menurut data dari Kementerian Kebudayaan Ukraina yang dirilis tahun lalu, sekitar 85 persen warga Ukraina mendukung penghapusan simbol palu arit dari patung tersebut. 

Bagi banyak orang di Ukraina, masa lalu Soviet identik dengan imperialisme Rusia, penindasan bahasa Ukraina, dan Holodomor atau kelaparan buatan manusia di bawah Josef Stalin yang membunuh jutaan orang Ukraina dan telah diakui sebagai tindakan genosida oleh Parlemen Eropa dan Amerika Serikat. Gerakan untuk menghapus simbol Soviet telah dipercepat sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, ketika penegasan identitas nasional telah menjadi pertunjukan persatuan yang penting saat negara berjuang di bawah perang. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement