REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berharap untuk memperluas kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA), khususnya dalam pengembangan energi terbarukan dan ekonomi hijau.
“UEA menjadi pemimpin global (dalam bidang tersebut), dan saya berharap Timor Leste bisa memperluas hubungan dengan UEA,” kata Ramos-Horta, yang secara khusus diundang oleh Duta Besar UEA untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Al Dhaheri untuk menghadiri jamuan makan malam di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Meskipun kedua negara disebutnya relatif kecil, tetapi Ramos-Horta menyoroti hubungan sangat positif yang telah dijalin selama ini.
“Selain persahabatan, kami ingin melangkah ke kemitraan konkret di banyak bidang, tidak hanya ekonomi,” kata dia.
Ramos-Horta juga menegaskan dukungan Timor Leste terhadap semua prakarsa perdamaian yang diusulkan UEA serta kepemimpinan negara Timur Tengah itu untuk mendukung penciptaan perdamaian dunia.
Dalam upaya memperkuat hubungan kedua negara, UEA menyambut baik rencana pemerintah Timor Leste untuk membuka kedutaan besarnya di Abu Dhabi.
“Kami di UEA sangat bersemangat dan ingin bekerja sama dengan pemerintah Timor Leste untuk menemukan kolaborasi baru yang bisa memenuhi kepentingan kedua negara,” kata Dubes AlDhaheri.
Kerja sama di bidang energi, transportasi, perjanjian pajak berganda, dan perlindungan investasi merupakan bidang-bidang yang telah dibahas oleh UEA dan Timor Leste.
AlDhaheri berharap penandatanganan perjanjian-perjanjian kerja sama tersebut bisa dilakukan selama Konferensi Negara Pihak pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP28) di Dubai pada 30 November-12 Desember 2023—di mana Ramos-Horta turut diundang hadir.
“Kami akan selalu mencari jalan baru untuk menjalankan kerja sama dengan Timor Leste. Saya rasa arahnya sudah ada, begitu pun keinginan dari kedua belah pihak. Saya yakin kedua negara akan sukses,” tutur AlDhaheri, yang telah tiga kali mengunjungi Timor Leste.