Jumat 11 Aug 2023 16:52 WIB

Presiden Jokowi akan Pimpin 12 Pertemuan dalam KTT ASEAN ke-43 di Jakarta

Jokowi pun akan menghadiri konferensi pers pada akhir perhelatan KTT ASEAN ke-43.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Logo keketuaan Indonesia di ASEAN.
Foto: Asean
Logo keketuaan Indonesia di ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo akan memimpin 12 pertemuan dalam perhelatan KTT ASEAN ke-43 yang diagendakan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-7 September 2023 mendatang.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R Suryodipuro mengungkapkan pertemuan yang bakal dipimpin Jokowi antara lain KTT ASEAN dalam format plenary dan retreat, KTT ASEAN-Cina ke-26, KTT ASEAN-Korea Selatan ke-24, KTT ASEAN-Jepang ke-26, KTT ASEAN-Amerika Serikat ke-11, KTT ASEAN-Kanada, KTT ASEAN Plus Three ke-26, KTT ASEAN-India ke-20, KTT ASEAN-Australia ke-3, East Asia Summit ke-18, dan KTT ASEAN-PBB ke-18.

Baca Juga

“Presiden juga akan memimpin kegiatan yang bersifat non-persidangan, seperti upacara pembukaan KTT ASEAN ke-43, pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum Implementation of AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific), gala dinner, serta upacara penutupan, dan penyerahan keketuaan ASEAN kepada ketua berikutnya, yaitu Laos,” kata Sidharto dalam pengarahan pers virtual di Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Jokowi pun akan menghadiri konferensi pers pada akhir perhelatan KTT ASEAN ke-43. Sidharto mengungkapkan sebanyak 27 pemimpin negara dan organisasi internasional diperkirakan akan menghadiri KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Direktur eksekutif IMF dan Bank Dunia juga direncanakan akan diundang. Kendati demikian, Sidharto belum dapat mengonfirmasi siapa saja pemimpin negara-negara yang bakal hadir dalam KTT. Dia hanya menekankan bahwa saat ini undangan telah dikirim dan sedang dalam proses konfirmasi.

Sementara terkait Myanmar, Sidharto mengungkapkan, seperti yang sudah berlangsung dua tahun terakhir, negara tersebut akan diwakili oleh perwakilan non-politik. Sidharto menjelaskan ada beberapa hasil yang diharapkan dari KTT ASEAN ke-43. Dimensi pertama yakni terkait penguatan internal. Misalnya mengenai fondasi untuk visi ASEAN 2045. “Kemudian ada tentang penguatan kelembagaan ASEAN, baik dari segi pengambilan keputusan, pembuatan keputusan yang lebih efektif dan efisien,” ucapnya.

Hasil lainnya yang diharapkan adalah penguatan peran komite perwakilan tetap ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN. Sidharto mengatakan, Indonesia telah empat kali memegang keketuaan ASEAN. Setiap periode keketuaan Indonesia biasanya menghasilkan ASEAN Concord.

Pada ASEAN Concord pertama tahun 1976, beberapa hasil penting antara lain disepakatinya Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia, kesepakatan pembentukan Sekretariat ASEAN, kesepakatan untuk memulai perdagangan bebas, dan kesepakatan untuk memulai perjanjian kawasan Asia Tenggara bebas senjata nuklir.

Ketika Indonesia memegang ketuaan ASEAN kedua kalinya pada 2003, beberapa hal yang disepakati antara lain pembentukan ASEAN Community dan ASEAN Charter. Saat menjabat ketua pada 2011, hal yang disepakati antara lain pembentukan ASEAN Regional Comprehensive Economic Partnership dan kesepakatan memperkuat ASEAN Community di antara bangsa-bangsa dunia.

“(Tahun) ini adalah yang keempat memimpin ASEAN. Jadi kita ingin meletakkan landasan untuk kerja sama ASEAN yang sifatnya strategis ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, maka di antaranya adalah memperkuat kelembagaan ASEAN dan berbagai mekanisme kerjanya, termasuk bagaimana memperkuat sumber daya ASEAN,” kata Sidharto.

Selain itu, Indonesia juga ingin memperkuat dialog hak asasi manusia ASEAN dan kerja sama maritim. “Dari segi ekonomi, ada beberapa hal yang sudah dicapai. Pertama adalah memastikan ASEAN siap terhadap kejutan-kejutan masa depan. Di dalamnya adalah ketahanan pangan, ketahanan energi, arsitektur ketahanan kesehatan kawasan, dan stabilitas keuangan,” ucap Sidharto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement