Jumat 11 Aug 2023 19:17 WIB

Akses Bebas Senjata Biang Melonjaknya Tingkat Bunuh Diri di AS

CDC menyatakan lebih dari setengah angka bunuh diri pada 2022 melibatkan senjata api.

Sebuah tanda di pintu masuk ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Atlanta, Amerika Serikat, Selasa, 19 April 2022.
Foto: AP Photo/Ron Harris
Sebuah tanda di pintu masuk ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Atlanta, Amerika Serikat, Selasa, 19 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat mencatatkan angka bunuh diri tertinggi tahun lalu. Lebih dari 49 ribu orang mengakhiri hidupnya sendiri pada 2022. Angka ini merujuk data yang dikeluarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Kamis (10/8/2023).

CDC mengungapkan, sekarang ini bunuh diri menjadi hal yang lebih umum di AS dibandingkan saat Perang Dunai II. Angka bunuh diri di AS terus mengalami kenaikan sejak awal 2000-an hingga 2018 saat tingkat bunuh diri nasional mencapai level tertingginya pada 1941. 

Baca Juga

Tahun itu, terdapat 48.300 kematian akibat bunuh diri atau 14,2 dari setiap 100 ribu warga Amerika. Angka bunuh diri kemudian menurun tipis pada 2019 dan turun lagi pada 2020 selama tahun pertama pandemi Covid-19. 

CDC menyatakan, lebih dari setengah angka bunuh diri pada 2022 melibatkan senjata api. Hal ini dikuatkan pandangan Jill Harkavy-Friedman, wakil presiden senior riset di American Foundation for Suicide Prevention, pendorong utamanya adalah kian bebas beredarnya senjata. 

Analisis terkini Johns Hopkins University yang menggunakan data pendahuluan 2022 menyatakan bunuh diri dengan senjata naik tahun lalu. Untuk pertama kalinya, tingkat bunuh diri dengan senjata remaja kulit hitam melampaui remaja kulit putih. 

‘’Saya tidak tahu jika Anda bisa berbicara mengenai bunuh diri tanpa berbicara soal senjata api,’’ ujar Harkavy-Friedman. 

Christina Wilbur (45), perempuan asal Florida yang putranya menembak dirinya sendiri hingga mati tahun lalu, menyatakan kecewa dengan angka bunuh diri itu. ‘’Ada yang salah, jumlahnya mestinya tak naik,’’ katanya seperti dilansir Aljazirah. 

Ia menyesalkan peristiwa yang terjadi pada anaknya.’’Anak saya mestinya tidak mati.’’ Ia tahu semuanya rumit tetapi semua pihak harus bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya tak dilakukan. Sebab apapun yang dilakukan saat ini tak membantu. 

Di sisi lain, para ahli juga menyatakan, peningkatan angka bunuh diri saat ini kemungkinan didorong sejumlah faktor. Termasuk naiknya tingkat depresi dan terbatasnya ketersediaan layanan kesehatan mental bagi masyarakat.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement