Ahad 13 Aug 2023 07:55 WIB

Arab Saudi Sambut Upaya PBB Selesaikan Transfer Minyak FSO Safer Tanker

PSO Safer ialah kapal tanker penyimpanan minyak terbengkalai Laut Merah.

A view on the decaying FSO Safer supertanker moored in the Red Sea off the coast of the western Hodeidah province, Yemen, 15 July 2023 (issued 25 July 2023). The United Nations began on 25 July 2023 transferring 1.14 million barrels of crude oil from the decaying FSO Safer supertanker moored in the Red Sea into the replacement vessel Nautica, off Yemeni coast. The transfer of crude oil from the 47-year-old FSO Safer supertanker, stranded off Yemen’s Red Sea coast since 1988, is a UN-led operation to prevent a massive oil spill from the beleaguered vessel which has not undergone maintenance since Yemen
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
A view on the decaying FSO Safer supertanker moored in the Red Sea off the coast of the western Hodeidah province, Yemen, 15 July 2023 (issued 25 July 2023). The United Nations began on 25 July 2023 transferring 1.14 million barrels of crude oil from the decaying FSO Safer supertanker moored in the Red Sea into the replacement vessel Nautica, off Yemeni coast. The transfer of crude oil from the 47-year-old FSO Safer supertanker, stranded off Yemen’s Red Sea coast since 1988, is a UN-led operation to prevent a massive oil spill from the beleaguered vessel which has not undergone maintenance since Yemen

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyambut baik pengumuman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyatakan telah menyelesaikan transfer minyak dari fasilitas lepas pantai (FSO) Safer Tanker. Kapal itu diperkirakan berisi 1,14 juta barel minyak mentah.

FSO Safer adalah kapal tanker yang merupakan fasilitas penyimpangan dan pengolahan minyak lepas pantai yang terbengkalai di Laut Merah dekat kota Al Hudaydah, Yaman. Sejak perang saudara di Yaman yang dimulai pada 2015, struktur kapal itu terpapar kelembapan dan korosi serta sedikit atau tidak ada sama sekali tindakan perawatan.

Baca Juga

Perselisihan terjadi antara kelompok Houthi dan Pemerintahan Yaman yang didukung Saudi mengenai kepemilikan dan tanggung jawab terhadap kapal tanker tersebut.

Kemenlu Arab Saudi menegaskan kembali penghargaan Kerajaan atas upaya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan tim PBB dalam menyelesaikan masalah Safer Tanker, serta menyuarakan penghargaan atas dukungan keuangan yang murah hati dari negara-negara donor dan kampanye donasi yang mereka luncurkan untuk mengakhiri ancaman yang dibawa oleh kapal tanker minyak tersebut.

Kerajaan Arab Saudi menjadi salah satu negara pertama yang memberikan hibah keuangan melalui Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) sebagai bagian dari upayanya dengan komunitas internasional dalam menyelesaikan masalah Safer Tanker.

Kementerian juga berterima kasih kepada Komando Koalisi untuk Mendukung Legitimasi di Yaman atas dukungannya terhadap rencana operasional transfer minyak dari Safer Tanker dengan sukses dan efisien.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement