Ahad 13 Aug 2023 10:14 WIB

Astaghfirullah, Kelompok Ultranasionalis Denmark Bakar Alquran

Anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter membakar Alquran, Sabtu.

Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia.
Foto:

Sebelumnya, Pemerintah Denmark memutuskan akan memperpanjang pengawasan perbatasan yang lebih ketat. Langkah ini diambil menyusul protes yang melibatkan pembakaran Alquran dalam beberapa bulan terakhir, yang terjadi di negara itu dan negara tetangga, Swedia.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kehakiman mengatakan pihaknya merasa perlu untuk mempertahankan upaya intensif sementara di perbatasan internal Denmark. Informasi tersebut disampaikan dengan mengutip rekomendasi dari Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark (PET).

Denmark Akibat Disusupi Filsuf Nazi Muslim Denmark Desak Pemerintah tak Jadikan Penistaan Agama Sebagai Kebebasan Berbicara Ketakutan Pascapembakaran Alquran, Denmark Perketat Pengawasan di Perbatasan

Kebijakan ini telah diberlakukan sejak 3 Agustus lalu. Semula ini dijadwalkan berjalan satu minggu setelahnya, tetapi kebijakan baru menyebut pemeriksaan acak di perbatasan dengan Swedia dan Jerman akan tetap dilakukan hingga 17 Agustus.

Denmark, bersama dengan Swedia, telah meningkatkan keamanan menyusul serangan balik di beberapa negara Muslim, sebagai tanggapan atas penodaan Alquran secara publik di negara-negara Skandinavia.

"Pembakaran Alquran belakangan ini berdampak pada tingkat ancaman saat ini," kata Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard dalam pernyataan tersebut, dikutip di RTE, Jumat (11/8/2023).

Tidak hanya itu, ia juga menyebut negara sedang berada dalam situasi serius. Karenanya, dibutuhkan kontrol yang lebih ketat di perbatasan Denmark untuk melawan ancaman yang dihadapi pemerintah tersebut.

Di kedua negara, pihak berwenang sedang mempertimbangkan cara untuk membatasi demonstrasi yang melibatkan pembakaran Alquran, sambil mencoba menyeimbangkan hak atas kebebasan berekspresi.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement