Senin 14 Aug 2023 11:59 WIB

Pekan Depan AS dan Korsel akan Menggelar Latihan Militer Gabungan

Rencana latihan tersebut dilakukan di tengah ancaman provokasi Korut.

 Tentara Angkatan Darat A.S. berbaris selama latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat di Paju, Korea Selatan, Jumat, 13 Januari 2023.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Tentara Angkatan Darat A.S. berbaris selama latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat di Paju, Korea Selatan, Jumat, 13 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan memulai latihan militer gabungan besar pekan depan dalam rangka meningkatkan pertahanan gabungan mereka, kata kedua belah pihak seperti dilansir kantor berita Yonhap, pada Senin (14/8/2023).

Rencana latihan tersebut dilakukan di tengah ancaman Korea Utara (Korut) untuk kemungkinan melakukan provokasi baru. Latihan militer tahunan Ulchi Freedom Shield (UFS) yang didasarkan pada skenario perang habis-habisan akan berlangsung pada periode 21-31 Agustus.

Baca Juga

Latihan tersebut akan menampilkan berbagai latihan darurat, seperti latihan pos komando berbasis simulasi komputer, latihan lapangan secara bersamaan, serta latihan pertahanan sipil Ulchi.

Menjelang latihan, Pyongyang telah meningkatkan ketegangan dengan Pemimpin Kim Jong-un baru-baru ini menyerukan "dorongan drastis" dalam kemampuan produksi rudal negara itu, dan untuk persiapan kontingensi perang secara ofensif.

"Ulchi Freedom Shield 23 dirancang untuk menjadi latihan tangguh dan realistis guna memperkuat postur pertahanan gabungan," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam siaran pers.

"Latihan ini juga untuk memperkuat kemampuan respons aliansi berdasarkan skenario yang merefleksikan beragam ancaman di lingkungan keamanan dan pelajaran yang dipetik dari perang dan konflik baru-baru ini," menurut siaran itu lebih lanjut.

Latihan tersebut juga mencakup latihan respons terhadap serangan siber dan terorisme, tambah mereka.

Sekitar 30 latihan lapangan sekutu dijadwalkan berlangsung selama UFS tahun ini, dibandingkan dengan 25 selama latihan Freedom Shield musim semi tahun ini dan 13 di UFS tahun lalu, menurut seorang pejabat JCS.

Selain peserta Korsel dan AS, personel dari negara-negara anggota Komando PBB (UNC) juga akan bergabung dalam latihan tersebut. UNC adalah pelaksana utama gencatan senjata yang menghentikan pertempuran dalam Perang Korea pada 1950-53.

Komisi Pengawasan Bangsa-Bangsa Netral (NNSC), yang merupakan pengamat gencatan senjata, juga akan menghadiri latihan tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement