Senin 14 Aug 2023 12:28 WIB

Perlu Dicontoh, Ini Strategi Tujuh Kota Besar Dunia untuk Mengatasi Polusi Udara Parah

Jakarta kembali masuk daftar 10 kota besar dengan kualitas udara tercemar nomor 3.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, 25 Juli 2023.
Foto:

Lima, Peru

Kemudian, Kota Lima, Peru dengan perbanyak akses sepeda dan pejalan kaki. Kota ini telah memperluas zona rendah emisi dengan perbanyak akses perjalan kaki dan bersepeda di Lima. Kampanye Respira Limpio di kota Lima, telah efektif bekerja untuk mengurangi emisi kendaraan.

Yakni dengan mengidentifikasi kendaraan dengan emisi tinggi dan memfasilitasi perbaikannya. Kampanye ini telah ditingkatkan secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, meningkat dari sepuluh operasi di sembilan kota pada tahun 2019 menjadi 47 operasi di 29 kota pada tahun 2021.

Selain itu, Damero de Pizarro di Lima merupakan area pusat bersejarah di mana zona rendah emisi telah ditetapkan. Area ini mencerminkan komitmen kota untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara.

Dengan bantuan Program Bantuan Teknis Kualitas Udara C40, Lima telah melakukan analisis kualitas udara dan kesehatan dari berbagai skenario pembatasan kendaraan di dalam zona rendah emisi.

Hasil dari analisis ini akan menjadi masukan bagi proyek C40 yang didanai oleh UKAID yang berfokus pada penerapan dan perluasan zona rendah emisi - termasuk pembatasan kendaraan dan peningkatan infrastruktur pejalan kaki dan pesepeda - untuk membantu kota ini mencapai komitmen yang telah ditetapkan oleh C40 Clean Air Accelerator.

Shenzhen, Cina

Serbakendaraan lisktrik di Kota Shenzhen. Kota di Cina ini memperluas armada transportasi listriknya. Shenzhen mulai melakukan pengadaan bus tanpa emisi pada tahun 2009 sebagai bagian dari program nasional Cina yang menyerukan sepuluh kota untuk menggunakan setidaknya 1.000 kendaraan listrik.

Kota ini telah menyelesaikan elektrifikasi seluruh armada transportasinya pada tahun 2017, dengan total 16 ribu bus listrik dan 22 ribu taksi listrik. Hal ini telah mengurangi emisi polusi udara dan juga emisi karbon sebesar 194 ribu ton emisi karbon per tahun jika dibandingkan bus diesel konvensional.

Hal ini telah membantu kota ini memiliki salah satu tingkat polusi udara terendah di antara kota-kota besar di Cina. Shenzhen menduduki peringkat ketujuh di antara 74 kota tahap pertama dalam hal perbaikan kualitas udara pada tahun 2013.

Keberhasilan program ini merupakan hasil dari dukungan pemerintah yang kuat, inovasi, dan pembelajaran dari proyek-proyek percontohan di Cina.

Bengaluru, India

Area ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda di kota Bengaluru. Kota Bengaluru di India, telah berhasil mengimplementasikan proyek pedestrianisasi dan mengubah jalan-jalannya menjadi lebih ramah pejalan kaki dan pesepeda, yang menghasilkan peningkatan kualitas udara dan pusat kota yang lebih berkelanjutan.

Salah satu contoh suksesnya adalah inisiatif Church Street First, yang mengubah jalan yang sibuk di Distrik Pusat Bisnis Bengaluru menjadi khusus pejalan kaki pada akhir pekan. Sebuah studi oleh IISc menunjukkan peningkatan kualitas udara yang signifikan di Church Street selama akhir pekan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, dengan konsentrasi PM10 dan PM2.5 yang masih berada di bawah Standar Kualitas Udara Ambien Nasional untuk sebagian besar akhir pekan.

Keberhasilan proyek ini telah mendorong kota ini untuk memperluas inisiatif ini; Commercial Street, lokasi sibuk lainnya di pusat kota Bengaluru, juga telah diubah menjadi zona khusus pejalan kaki. Kota ini berencana untuk mengimplementasikan proyek serupa di area sibuk lainnya, seperti Gandhi Bazaar Street dan Malleshwaram 8th Cross, untuk meningkatkan kemampuan pejalan kaki dan kualitas udara.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement