Senin 14 Aug 2023 22:57 WIB

Swedia Waspadai Meningkatnya Ancaman ke Warga dan Bisnisnya di Luar Negeri

Swedia dianggap target sah dan target utama.

Bendera Swedia
Foto: wikipedia
Bendera Swedia

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Warga Swedia di luar negeri dan bisnis yang memiliki hubungan dengan Swedia diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Imbauan ini terkait aksi pembakaran Alquran akhir-akhir ini dan protes di sejumlah negara Muslim. 

Penasihat Keamanan Nasional Swedia Henrik Landerholm menyatakan, ada tanda-tanda meningkatnya ancaman ke Swedia dan kepentingan negara ini di luar negeri. ‘’Situasi keamanan kian memburuk,’’ katanya, Senin (14/8/2023). 

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Landerholm menuturkan, perwakilan kelompok teroris menyerukan serangan terhadap Swedia. Negara dan aktor lainnya membantu menggaungkan pesan-pesan semacam itu.’’Swedia dianggap sebagai target sah dan target utama.’’

Namun, ia tak menyebut  spesifik siapa saja yang dianggap terlibat dalam upaya penyerangan terhadap Swedia. Landerholm menuding kelompok-kelompok itu merencanakan serangan pada kepentingan Swedia di luar negeri. 

Ia mencontohkan pembakaran Kedubes Swedia di Baghdad, Irak bulan dan serangan terhadap misi diplomatik di Beirut, Lebanon pekan lalu. Pemerintah Swedia dan pihak terkait memantau perkembangan yang ada dan bekerja sama dengan mitra internasional.

‘’Kami bekerja sama dengan mitra internasional untuk melindungi warga Swedia di luar negeri dan mengatasi pesan kebencian tentang Swedia,’’ jelas Landerholm.

Bulan ini, Swedia meningkatkan pemeriksaan di perbatasan dan pengecekan identitas dan titik penyeberangan. 

Secara terpisah, Inggris mengingatkan warganya yang akan pergi ke Swedia atas potensi serngan teroris. Mereka mempertimbangkan buntut pembakaran Alquran yang dilakukan aktivis anti-Islam yang telah memicu kemarahan di negara Muslim.

Melalui travel advice terbaru, Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan pihak berwenang Swedia berhasil mencegah sejumlah rencana serangan dan melakukan penangkapan atas potensi serangan tersebut. 

 ‘’Anda sebaiknya lebih waspada pada saat ini. Teroris sangat mungkin mencoba dan melakukan serangan di Swedia. Targetnya tempat-tempat yang dikunjungi wisata asing,’’ demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris. 

Pemerintah AS juga mengingatkan warganya atas potensi serangan teroris di Swedia dalam travel advice mereka. 

Dalam sebuah pernyataan, penasihat Keamanan Nasional Swedia Henrik Landerholm mengakui adanya travel advice terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Inggris. Ia juga mengakui meningkatnya ancaman kepada Swedia sejak pembakaran Alquran. 

Landerholm menyebutkan sejumlah insiden, di antaranya penyerangan Kedubes Swedia di Irak pada 19 Juli, upaya penyerangan kedubesnya di Lebanon pada 9 Agustus, dan penembakan staf di konsulat kehormatan Swedia di Turki pada 1 Agustus. Ini menjadi pertimbangan keamanan. 

Swedia mengizinkan aksi pembakaran Alquran dengan dalih kebebasan berekspresi. Di sisi lain, Muslim memandang pembakaran itu merupakan penistaan terhadap kitab suci mereka yang mestinya bisa dicegah Pemerintah Swedia.

 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement