Selasa 15 Aug 2023 14:57 WIB

Jet Tempur Inggris dan Belanda Kejar Pesawat Pengebom Rusia

Sehari sebelumnya jet tempur Rusia menabrak sebuah drone pengintai AS di Laut Hitam.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Eurofighter Typhoon
Foto: EPA/PETROS KARADJIAS
Pesawat Eurofighter Typhoon

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Belanda dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengatakan bahwa mereka mengerahkan jet-jet tempurnya pada hari Senin (14/8/2023), ketika pesawat-pesawat pengebom Rusia masing-masing terlacak terbang menuju wilayah udara Belanda dan Skotlandia. 

Pengejaran dilakukan saat sepasang pesawat tempur Rusia yang terlihat di masing-masing lokasi terbang di wilayah udara internasional. Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengatakan bahwa dua pesawat tempur Typhoon diluncurkan dari Lossiemouth untuk memantau pesawat pengebom Rusia ketika mereka terbang di utara Kepulauan Shetland di lepas pantai Skotlandia. 

Baca Juga

Pesawat Tu-142 Bear-F dan Tu-142 Bear-J Rusia, yang digunakan untuk pengintaian maritim dan perang anti-kapal selam, berada di wilayah udara yang merupakan bagian dari wilayah pengawasan udara utara NATO, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Pesawat Rusia yang memasuki zona wilayah udara internasional Inggris dapat menimbulkan bahaya bagi pesawat lain karena mereka sering kali tidak berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara atau menyiarkan koordinat mereka, demikian ungkap pihak militer.

Jet Typhoon tetap berada di dekat pesawat Rusia hingga mereka keluar dari area yang menjadi perhatian Inggris, menurut pernyataan dari pilot utama, yang tidak disebutkan namanya. Sementara itu, Angkatan udara Denmark mengatakan bahwa jet-jet tempurnya mengidentifikasi pesawat-pesawat pengebom Rusia yang terbang di atas Laut Baltik menuju Belanda. 

Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan bahwa mereka kemudian mengerahkan dua pesawat tempur F-16 miliknya. "Ini tidak sering terjadi, tetapi insiden hari ini menunjukkan pentingnya pengerahan yang cepat," kata kementerian itu. 

"F-16 siaga 24 jam sehari dan dapat lepas landas dalam beberapa menit dan mencegat pesawat tak dikenal," lanjut keterangan resmi Kementerian Pertahanan Belanda.

Sebelumnya, insiden serupa pernah terjadi saat jet tempur Inggris dan Jerman dikirim pada pertengahan Maret untuk mencegat pesawat Rusia yang terbang di dekat wilayah udara Estonia, kata para pejabat pada saat itu. 

Sehari sebelumnya, bahkan AS mengatakan bahwa sebuah jet tempur Rusia menabrak sebuah pesawat tanpa awak pengintai AS di atas Laut Hitam. Namun Rusia bersikeras bahwa pesawat tempurnya tidak menabrak drone MQ-9 Reaper, dengan alasan bahwa drone tersebut telah bermanuver dengan tajam dan jatuh ke dalam air. 

Insiden beruntun ini menimbulkan kekhawatiran tentang kebuntuan udara di dekat Rusia dan Ukraina. Sementara pasukan Kremlin telah menggempur Odesa sejak Rusia bulan lalu membatalkan kesepakatan masa perang untuk melindungi ekspor biji-bijian penting Ukraina. 

Serangan Rusia tampaknya ditujukan pada fasilitas-fasilitas yang mengangkut biji-bijian dan juga menghancurkan situs-situs bersejarah Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement