Rabu 16 Aug 2023 09:46 WIB

Putin-Kim Jong-un Berkirim Surat: Bersama Lawan Imperialis 

Kim menegaskan kembali soal persahabatan dua negara

Pemimpin Korut Kim Jong-un (kanan) bersama Menhan Rusia Sergei Shoigu di Pyongyang, 26 Juli 2023.
Foto: EPA-EFE/KCNA
Pemimpin Korut Kim Jong-un (kanan) bersama Menhan Rusia Sergei Shoigu di Pyongyang, 26 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin saling berkirim surat. Keduanya berjanji memperkuat kemitraan. Kim menyebutnya sebagai hubungan strategis yang berkelanjutan. 

Surat-surat itu dikirimkan dalam rangka perayaan  78 tahun kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, yang berlangsung dari 1910-1945. Selain Korut, peringataan kemerdekaan ini juga dirayakan negara tetangganya, Korsel.

Baca Juga

Dalam suratnya ke Putin, Selasa (15/8/2023), Kim menyatakan, persahabatan dua negara telah ditempa saat Perang Dunia II dengan kemenangan atas Jepang. ‘’Kini keduanya memperlihatkan perjuangan melawan imperialis dan hegemoni,’’ demikian diberitan KCNA. 

Kim menegaskan kembali soal persahabatan dua negara ini.’’Saya yakin persahabatan dan solidaritas ini akan berkembang lebih jauh menjadi hubungan strategis berkelanjutan dalam menghadapi era baru,’’ kata Kim dalam suratnya itu. 

Korut dan Rusia, kata dia, akan selalu bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain demi mencapai tujuan bersama. 

Dalam pesannya ke Kim, Putin juga menjanjikan peningkatan hubungan bilateral.’’Saya yakin, kita akan memperkuat kerja sama di segala bidang demi kesejahteraan rakyat dan mewujudkan stabilitas dan keamanan di Semenanjung Kore dan Asia Timur Laur.’’

AS selama ini menuduh Korut memasok senjata ke Rusia dalam perang dengan Ukraina. Termasuk artileri, roket, dan rudal. Baik Pyongyang maupun Moskow menampik tuduhan AS yang dianggapnya tak berdasar itu. 

Negara-negara Barat terus mengisolasi Rusia dan Korut dengan sanksi. Kedua negara kian erat hubungannya sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina. 

Bulan lalu, menteri pertahanan Rusia berdiri berdampingan secara dekat dengan Kim saat menyaksikan rudal baru Korut yang bisa membawa hulu ledak nuklir serta drone serang pada parade militer di Pyongyang. 

‘’Washington terus memantau terkait bantuan Korut ke Rusia dalam perang di Ukraina dan meyakini Rusia meningkatkan kerja sama dengan Pyongyang,’’ kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel. 

Menurut dia, kerja sama keamanan dalam bentuk apapun atau kesepakatan senjata antara Korut dan Rusia akan melanggar serangkaian resolusi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Keamanan (DK) PBB. 

Pemimpin Korsel, AS, dan Jepang akan membahas kerja sama keamanan terkait Korut, Ukraina, serta isu lainnya dalam pertemuan yang digelar di Camp David, AS pada Jumat ini. 

Secara terpisah, Wakil Menlu Korut Kim Son Gyong mengkritik AS yang meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi hak asasi manusia di Korut. Pertemuan dijadwalkan Kamis (17/8/2023), diajukan AS, Albania, dan Jepang. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement